Skip to Content

Juni 2009

Tailalat (Cerita ulang tahun untuk sahabat Bob Hering)

Ada sidikjari, tapi jarang disebut tentang sidikwajah.  Dan tailalat tak lain dari bagian sidikmuka.  Yang akan kuceritakan padamu bukan tailalat tunggal, tapi kembar, simetrik mengapit batang hidung.  Dan itulah satu-satunya yang pernah kulihat dalam hidupku.  Awal tahun 1946.

SASTRA, SENSOR, DAN NEGARA: Seberapa Jauh Bahaya Bacaan?

Saya warganegara Indonesia dari ethnik Jawa. Kodrat ini menjelaskan, bahwa saya dibesarkan oleh sastra Jawa, yang didominasi oleh sastra wayang, lisan mau pun tulisan, yang berkisah tentang Mahabharata dan Ramayana versi Jawa, serta kunyahan-kunyahan atasnya dengan masih tetap bertumpu pada kewibaan Hindu.

Taufik Ismail

Dilahirkan di Bukittinggi 25 Juni 1935 dan dibesarkan di Pekalongan, ia tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan yang suka membaca. Ia telah bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih SMA. Dengan pilihan sendiri, ia menjadi dokter hewan dan ahli peternakan karena ingin memiliki bisnis peternakan guna menafkahi cita-cita kesusastraannya. Ia tamat FKHP-UI Bogor pada 1963 tapi gagal punya usaha ternak yang dulu direncanakannya di sebuah pulau di Selat Malaka.

Semasa kuliah aktif sebgai Ketua Senat Mahasiswa FKHP-UI (1960-1961) dan WaKa Dewan Mahasiswa UI (1961-1962).

Sapardi Djoko Damono

Prof Dr Sapardi Djoko Damono dikenal sebagai salah seorang sastrawan yang memberi sumbangan besar kepada kebudayaan masyarakat modern di Indonesia. Salah satu sumbangan terbesar Guru Besar Fakultas Sastra UI ini adalah melanjutkan tradisi puisi lirik dan berupaya menghidupkan kembali sajak empat seuntai atau kwatrin yang sudah muncul di jaman para pujangga baru seperti Amir Hamzah dan Chairil Anwar.

Sutardji Calzoum Bachri

Sutardji Calzoum Bachri (lahir 1941 di Riau) adalah pujangga Indonesia terkemuka. Setelah lulus SMA Sutardji Calzoum Bachri melanjutkan studinya ke Fakultas Sosial Politik Jurusan Administrasi Negara, Universitas Padjadjaran, Bandung. Pada mulanya Sutardji Calzoum Bachri mulai menulis dalam surat kabar dan mingguan di Bandung, kemudian sajak-sajaknyai dimuat dalam majalah Horison dan Budaya Jaya serta ruang kebudayaan Sinar Harapan dan Berita Buana.

KH Achmad Mustofa Bisri

Kiyai, penyair, novelis, pelukis, budayawan dan cendekiawan muslim, ini telah memberi warna baru pada peta perjalanan kehidupan sosial dan politik para ulama. Ia kiyai yang bersahaja, bukan kiyai yang ambisius. Ia kiyai pembelajar bagi para ulama dan umat.

W.S. Rendra

Meski usianya hampir 70 tahun, kepak sayap si penyair berjuluk "Si Burung Merak" ini masih kuat dan tangkas. Suaranya masih lantang dan sangatlah mahir memainkan irama serta tempo. Kepiawaian pendiri Bengkel Teater, Yogyakarta, ini membacakan sajak serta melakonkan seseorang tokoh dalam dramanya membuatnya menjadi seorang bintang panggung yang dikenal oleh seluruh anak negeri hingga ke mancanegara.

Kerendahan Hati

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit

Nama Saya Biodata

Nama saya biodata

Jenis kelamin laki-laki asli

Ini terbukti dengan gumpalan daging tanpa tulang

Yang tumbuh di pelataran tubuh saya sering hidup

Potret Kota

Ada mawar, ada ros hitam

Tumbuh di taman dan di trotoir

Ada kaki lima yang merana

Bersandar di dinding ketakberdayaan

Diikat peraturan, dianggap sebagai kendala



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler