Kau tahu Dik? Kau masih suara hatiku. Indahmu masih menghiasi galeri-galeri kenangan dan imajiku. Merdumu masih terngiang-ngiang di gendang kalbuku. Deras dan tenangnya arus aliran waktu yang masih kerasan melintasi nafasku, masih hanyutkan dan tenggelamkanku dalam muara cita yang enggan mengering dalam kubangan jeda di antara kita yang masih kemarau.
Ada lelaki bertanya dengan sedikit sinis yang aneh.
“Apa yang kau cintai dari dirinya? Dari sudut mana kau memandangnya? Apa yang membuatnya begitu istimewa dimatamu? Sedang banyak lelaki yang menilainya biasa, apakah matamu tak lagi tajam?”.
Komentar Terbaru