Satu persatu jiwa menghilangJiwa menghilang untuk selamanyaSatu persatu jiwa menangisJiwa yang hilang tinggal kenangan
Batangmu tumbuh melebar, tinggi menjulang
dagingmu tebal, kulitmu berurat-serat kayu pilihan
bergores-gores alur kehidupan, berabad-abad
Lelaki tua lusuh dan berbau
Berjalan tertatih memasang wajah nan sendu
Bermodal menengadahkan tangan memelas kasihan
Kemana matamu melihat, wahai penyair
pada jalan sunyi pengembaraan hati
pada jam dinding yang berdetak-detak
pada musim bunga yang penuh kupu-kupu
Takkan terlupakan...Menjemput kiriman ke bandara,
Komentar Terbaru