Skip to Content

Juli 2014

TANGAN-TANGAN SETAN

Sungai negriku terbelah dan terbakar

disetiap belahannya kapal-kapal berkoalisi

arus sungai membawa mereka ke laut yang sama

 

Persimpangan Nirwana

Kebahagian menangis pada air matamu

Penderitaan tersenyum berkali-kali menyayat hati

Dari nafas hidupku

Perputaran

Berputar dalam satu poros terang

Menghantam awan di setiap tikungan

Tenggelam tertekan udara terlentang

Mencium setan dalam cumbu penjajahan

 

Emosi Bayi

Rengekan dalam dorongan penuh paksa. Menghapus kesunyian malam, memainkan kekuatiran. Air mata pasrah mengiba hati dewasa, memberi susu dalam gendongan pelukan ternyaman. Berjibaku pahami bahasa aneh dalam ayunan, pahami berbagai peranan di bawah satu atap. Banyak yang belum dan mengapa terasa umum?. Berusaha menilai dalam tugas segala tatap.

 

CiNTa PeRTaMa JaTuH TaK TeRDuGa

MuNGKiN SuDaH TaK TeRHiTuNG HaRi aKu MeNaTa HaTi SeNDiRi, HiNGGa TuHaN MeNGaBuLKaN DoaKu YaNG TaK TeRHeNTi.

SeTiaP aKSaRa YaNG KuReNDa KuBuaT BeRDaNSa

DaN KaLiaN iNGiN Tau MeNGaPa SeTiaP aKSaRa YaNG KuReNDa KuBuaT BeRDaNSa, KaReNa aKu iNGiN PaRa PeNCiNTa YaNG MeNiKMaTiNYa LuPa PaDa LuKa LuKa.

peringatan

setiap membuka mata di malam hari

INILAH AKU

Sajak: Kholqie Naily

 

Ma, inilah aku

Sajak yang lahir dari perutmu

Bergerak dalam ketak seimbangan

Tertatih-tatih menempuh jalan becek penuh lumut



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler