Skip to Content

September 2016

CERPEN KOMPAS 2004: "ANGIN YANG BERSIUL DI TINGKAP" KARYA SUNARYONO BASUKI Ks.

Tahukah kau tentang kisah seorang lelaki yang jatuh cinta pada seorang putri Puri Kanginan yang cantik bagai bidadari usai mandi di telaga yang tepinya ditumbuhi bunga pancawarna?

CERPEN KOMPAS 2004: "DUKA ABADI ME MADE" KARYA I WAYAN SUARDIKA

Mendung memperkelam segala. Juga perkabungan di sudut desa. Pepohonan, juga angin dan kematian, menjadi sekutu paling pilu di tengah puluhan kerumun wajah-wajah duka, hampa, berair mata; menatap sesosok tubuh terbujur kaku di atas rangka bambu di halaman rumah. Harum air bunga berwarna kematian bertabur rata pada sekujur tubuh kaku.

DAUN

HISAB DIRI part 12.

ALUNAN BIOLA Oleh : Nahwan Pasangio

Dalam alunan biola

Cinta

Bukan Pacar Lagi

 

 

 

Kau dulu jadi pacarku..

 

Kau Dulu jadi kekasihku

 

Kau dulu jadi idamanku

CAHAYA DISIMPANG JALAN

Semak belukar kehidupan

Permulaan

Sebuah jam yang kita mulai dari setiap angka nol

 

Setiap kesempatan yang kita buat dan lewatkan

Dia memberi apa yang kita harapkan

 

BUNGA ILALANG DI SENJA HARI

semburat jingga

bunga ilalang terbang

berkilau putih

 

Aku Lelah Semuanya

Aku lelah. . .

Aku lelah dengan hidupku

Setiap hari diam dan membisu

Tak ada satu orang yang aku tunggu

 

Aku lelah. . .

Rumah Terakhir Ibu

Perempuan itu sering terlihat berkelana, dengan bayang-bayang matahari.



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler