Skip to Content

November 2016

Puisi-Puisi Daruz Armedian

Puisi-Puisi Daruz Armedian

 

Topeng

 

Betapa menyedihkan ketika sepagi itu

Resahku

Tak satu katapun bisa terucap

Apalagi kalimat...

Kau datang di saat yang kurang tepat

Kau salah alamat

 

Ingin aku berlari...jauh...

Tenda Biru

 (Tak sengaja lewat depan rumahmu.  Ku melihat ada tenda biru. Di hiasi indahnya janur kuning.  Hati bertanya pernikahan siapa?  Tak percaya  tapi ini terjadi kau bersanding duduk di pelaminan. Air mata jatuh tak tertahankan. Kau hianati cinta suci ini.  Tenda Biru- Desy Ratna sari)

Siapa Aku

Malam bertanya siapa aku Aku adalah rahasia malam yang hitam Ada kebisuan yang penuh tanya Memandang pekatnya malam jiwa Berdau pandangan sayu pada bulan Suram menyabit Hatiku Cuma nyanyian keragua

Merajut Mimpi

Malam sunyi mencekam sepi Merajut mimpi-mimpi Menjaring angan Merenda rindu Di celah-celah napas sahabat Yang terlelap tidur di samping Terselip pesan perjuangan kaum miskin Mencari sesuap nasi dan

Tubuhku Berkhianat

Hatiku berkhianat

Ia berani mengkhianatiku

Dengan sombongnya

Ia masih merindukanmu

 

Akalku berkhianat

Terang-terangan ia memikirkanmu

Siapa Khianat?

Kau ingin aku berkhianat

Namun kau pun penghianat

sepotong surat untuk ayah

Hei ayah apakabarmu disana?

Ayah pasti baik-baik saja kan?

Ayah akan aku titipkan salam rinduku kepada angin yang berserakan di jalan raya ini. 

Yah, apa kau tau aku sangat merindukanmu, nasihat darimu, dan semua tentangmu.

Ayah,,, 

Apakah kau tau anak perempuanmu ini sedang merasa sakit hati karena ditinggal menikah lagi dengan orang lain?

Terang

 

sebatas  kasih yang tergores dalam luka.

mengambang dalam sebuah jejak sang kelana.

tertanam daalam detak jantung yang menggema.



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler