Skip to Content

Desember 2016

DI LANGIT ALEPPO

DI LANGIT ALEPPO

 

di langit aleppo tidak ada yang bisa bedakan air mata dan darah

mungkin karna sama-sama mengalir

Negeri Dibawah Hujan

cakrawala indah menyejukkan jiwa.

mengindahkan siapa saja yang menatapnya.

menunggu  pelangi negeri dari kotornya tikus negara.

Renungan Jingga

Jingga ini ku termenung dalam lamunan.

Berpikir menantang pena untuk bercumbu pada diri sendiri.

ku nikmati setiap senyummu

entah apa yang ku teguk saat kau tersenyum, racun, madu, ataukah hanya ampas

senyummu seperti menguntai beribu makna lengah sedikit aku menjadi tumbal perasaan

GELANDANGAN MENGGELINDING

sayang, ambilkan korek, akan kunyalakan

lilin ini untuk menerangi malam kita

untuk menerangi masa depan kita

dan untuk mengisi perut-perut kosong kita

Pesan Ayah

Di pondok kecil ayah berkata "tidurlah sayang jagalah adikmu".

Jangan menangis anakku sayang.

Ayahmu akan pergi jauh dari hidupmu

Topeng masa lalu

Pelipur lara menggugah hati.

Terjerembab dalam naungan jiwa.

Berkelana dalam waktu.

Bukan? Bukan tentang soal waktu.

Terpana melihat diri yang kotor.

Keyakinan

Ketika mata hati tak dapat berbicara.

ketika jelmaaan dari nirwana tak mampu lagi kau dengar.

Ceritakanlah pada sang kuasa.

tulisanku



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler