DI LANGIT ALEPPO
di langit aleppo tidak ada yang bisa bedakan air mata dan darah
mungkin karna sama-sama mengalir
cakrawala indah menyejukkan jiwa.
mengindahkan siapa saja yang menatapnya.
menunggu pelangi negeri dari kotornya tikus negara.
Jingga ini ku termenung dalam lamunan.
Berpikir menantang pena untuk bercumbu pada diri sendiri.
entah apa yang ku teguk saat kau tersenyum, racun, madu, ataukah hanya ampas
senyummu seperti menguntai beribu makna lengah sedikit aku menjadi tumbal perasaan
sayang, ambilkan korek, akan kunyalakan
lilin ini untuk menerangi malam kita
untuk menerangi masa depan kita
dan untuk mengisi perut-perut kosong kita
Di pondok kecil ayah berkata "tidurlah sayang jagalah adikmu".
Jangan menangis anakku sayang.
Ayahmu akan pergi jauh dari hidupmu
Pelipur lara menggugah hati.
Terjerembab dalam naungan jiwa.
Berkelana dalam waktu.
Bukan? Bukan tentang soal waktu.
Terpana melihat diri yang kotor.
Ketika mata hati tak dapat berbicara.
ketika jelmaaan dari nirwana tak mampu lagi kau dengar.
Ceritakanlah pada sang kuasa.
Komentar Terbaru