Skip to Content

Januari 2017

Lupakan

Tak bisa ku ingat. Rangkai demi rangkai kata. Hari demi hari. Ketia itu bersamamu. Sejenak semuanya hening. Tak ada suara nyaring terdengar di telingaku. Engkau pergi. Entah kemana..

Kembali

 

Senandung Kenangan

Saat mata arah angin menuju titik perpisaan disanalah kau tinggalkan.

Bungkam saja senja agar kau tetap disini,

Bersama diriku dan kesendirianku.

Kau yang bernama rindu.

kernamu

sudah mau berganti saja hari demi hati

air di danau ku sudah tak sebening dahulu,

sekarang banyak taman kepalsuan tumbuh dibawahnya,

Dingin Pasar Subuh Revolusi Kehidupan Garam dalam Tumis Bayam

Dingin Pasar Subuh Revolusi Kehidupan Garam dalam Tumis Bayam

Dingin ini mampu mengembangkan senyumku

IDE

 

 

IDE

rindu

Malam ini hujan datang
Terpaan angin yang begitu kencang
Rindu yang semakin dalam
Serasa hati semakin tergunjang

Ku coba untuk diam
Tapi hati ini berkata "sayang kapan engkau datang"

Di ujung senja

Sudah sekian lama kita tak jumpa

Di ujung senja rasa ini menjelma

Nama Mu hadir didalam kalbu

NESTAPA

Langit tampak legam

Bintang-bintang menangis

di persimpangan malam

Sementara rembulan retak

di antara titik rinai hujan

yang tak kunjung padam

PARADOKS METROPOLUTAN

Debu mengepul semburat

Asap-asap mengumbar pekat

Menghisap udara metropolutan

Di antara rambu-rambu kemacetan

 

Gedung-gedung menusuk cakrawala



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler