Skip to Content

Februari 2017

Kala Perjalananku

Kupandangi jarum jam yang selalu bergerak

Bergerak tanpa kau perintah

Bergerak tanpa kau minta ia untuk diam 

Atau bergerak

Tiap detiknya mengandung arti

KU DITINGGALKAN CINTA

Ku buka Ranah jiwa dalam relung sanubari yang terkoyak,

Ku terkungkung dalam kelopak mata yang tak seberapa lebarnya,

jiwa ini jatuh terluka berdarah dan bernanah,

NAMAMU PELITA

Di tengah bukit yang selalu terbangun,

Di lereng Ciremai yang agung,

Lembahnya itu rumahmu,

Gugusan setiap gagasan aslimu melaju....

 

Mayor Jono

Kukenakan kembali kacamata usang

Kacamata yang merupakan teman setiaku sampai saat ini

Sedikir berdebu dan kacanya pecah sedikit diujungnya

Kuingat masa masa itu

Denting

Denting yang berbunyi 

Di dinding kamarku

Kala diriku sedang merasa rindu

Siulan bintang malam menemani dinginnya hariku

Selimut sutra menutupi kening 

Telah Datang Senja

Telah datang sang senja menjemputku

Dengan kereta kencananya dia kemari

Daun yang gugur dan dahan yang menari nari

Mengiringi perjalananku kali ini

Aku Ingin Seperti

Aku ingin seperti preseiden soekarno

Yang berjasa untuk bangsa

Yang memerdekaan negeri ini

Yang tanpa pamrih menyelamatkan rakyat yang terkapar 

Hadiah terindah Tuhan

Hujan memaksaku pergi darinya

Memisahkan antara cinta dan benci

Membuat siapapun akan menangis karenanya

Hatiku pedih

Laut dan Rembulan

Kemarin laut berbincang dengan awan

Mereka membicarakan sang rembulan

Yang meninggalkan laut sendirian

Laut bersedih dan menangis

Ia sangat menyayangi rembulan



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler