Akulah pengembara
telah kutemukan tempat pemberhentianku
Akulah pemburu
telah kutemukan mangsaku
Akulah pembunuh
Tergeletak tanpa asa, seolah sudah tak bermakna
Bersama tumpukan kumpulan prosa milik alam
Sesak...
Tak bisa bernafas...
Di puncak kau gagah mengalahkan dia
Sudah bersahabatkah kau dengan pawana?
Dalam diam kau abadi dan mempesona
Warna putihmu seolah menjadikan kau semakin bernilai
Kukayuh sepeda butut ke arah mentari terbit
Dibelakangku masih kubawa penuh dua keranjang
Pelangi pasti muncul entah kapan
Kata sang ibu untuk asa putri tercinta
Tunggu dengan senyuman
Kusentuh kanvas setelah dua puluh masa
Coba memberi jiwa diatas kain lukisku yang sudah tak baru
CERUTU KUBA
Apa yang di fikirkan che, sementara tirani sudah runtuh lalu perjalanan apa yang belum tercapai,
Sambil menghisap dalam cerutu kuba
Selain puisi. Apalagi?
yang membuat kita jatuh cinta
kata-kata tak punya usia
buku-buku bisa saja lapuk, melumut
Tenggelam
Lagi,lagi dan lagi rasa ini hilang..
Dia melenyapkannya
Perlahan menghapus binar mata yg untukku
Perlahan tak perlihatkan senyum nya
Komentar Terbaru