Skip to Content

April 2017

MATAMU PISAU

MATAMU PISAU

 

Berjumpa kembali. Di sore

Hujan mendarat di kepala-

Kepala yang beku bersama

Gemuruh.

Andai aku punya titel

Terik

Panas sekali hari ini

Seolah ingin menguras tiap peluh yang ada

Bau, pengap dan hingar bingar

Muka-muka keras bak batu akik di emperan toko emas

MASIH SAMA

Seperti hari dulu ... hari ini sama

Aku bukan nyatamu ... kau bukan hatiku

BELAGU BUMI

Malam ini pengukir matahari menyiram bumi dengan bulan walau tak purnama

Hingga bumi hampir berhenti berotasi

APA KABAR DUNIA ?

 

Dhuha menyapa ...

diantara keramaian jari jemari yang menari di papan hitam

Untuk Dirimu

Hela napasku takkan pernah berhenti memanggil namamu

Jauh hingga ku tak mampu menggapai bayangmu. 

Terakhir yang ku lihat kau berada dalam suatu malam yang pekat

Api

Aku marah pada hidup

yang menguliti rasa-rasa tenang

yang aku miliki

 

Aku meradang pada cahaya

yang menawarkan kemegahan

sajak kerinduan

Apalah daya dikala diri sedang merindu, bahkan bulan malu-malu tengah mengintip laranya diriku, semua hambar terasa, apalah penawar diri ini? Harus berapa kali aku berdusta? Entahlah, duhai….

Dua lautan yang berbeda

Normal 0

Ayolah, Melangkahlah

   Ayolah, Melangkahlah

 

Kau takkan mampu

 jika seorang diri



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler