Kaukah itu
Yang menyapa?
Kerlip bintang
Di terang cahya
Awan putih
Di cerah mega
Meski mendamba
Seperti sudahsudah
Ramadhan berlalu begitu saja
Seribu rasa di detik jam hari dan malammu
Hanya penghilang lapardahaga
Telah kudengar khutbah Nabi
Entah, berapa kali aku menahan senyum seperti ini dalam sehari. Lalu setiap malam terbayang suasana kaku
Senja turun
rintih burung menyesali
angin kering yang cepat datang
perempuan itu menenun lagi
terlalu gerah menenun di kala siang, katanya
Angin malam merasuki tubuh sepasang cinta. Enggan berhenti bercumbu sampai basah. Tak beranjak yang lain itu menumpang dunianya.
"Duhai Ramadhanku" (semoga lailatul qadarku)
Embun pagi kembali datang lagi Kali ini separuh wajah pagi ke 22 ramadhan
Komentar Terbaru