Satu romansa senja
Antara dua jiwa
Bersanding dalam asa
Seiring mekar rasa
Tak terpikir enyah
Berpaling dari langkah
Rona wajah gelisah
Aksara menjelma kata
Kata berubah nada
Nada terselip murka
Murka bagi mereka
Mereka di balik istana
Istana penuh serakah
Serakah wajah angkara
Untuk dia
Syair ini digubah
Penuh mesra romansa
Indah menari lincah
Di tengah telaga wajah
Keceriaan usir gelisah
Tiada lagi keluh kesah
Meski kucoba tabah
Menampung segala dusta
Namun luka dalam jiwa
Kian bosan menganga
Menanti lalat-lalat lapar
Datang mencumbu hingar
Padi menguning
Di hamparan tanah terasing
Tiada petani berkunjung
Tiada tawa berkalung
Kuning sementara
Merah selanjutnya
Sajak rindu yang kurangkai
Kini datang membelnggu jiwa
Hati gelisah bak air meluap membanjiri kota
Merindukanmu di atas awan
Menikmatimu dalam khayalan
Untuk Siapakah Itu Nanti?Kuletakkan puntung rokokku, tepat di atas asb
Alkitab di Hand Phoneku"Dik, ayo makan!"
Komentar Terbaru