Diperkosa
Antara sadar dan lena
Menyatumu dengan zina
Disudut kos-kosan yang tak lagi utuh penduduknya
aku singgah dengan segudang harapan,
menyisir malam, menembus sunyi
Laju hati hati kita menyatu
Dalam hingar bingar gelombang
Riuhnya beliung meratapi indahnya rindu
Pada melati yang semerbak
Jangan pergi
Jangan meninggalkan luka yang tertatih
Atau menghilang dengan jejak tak bertepi
Karenamu langkah-langkah ini terlatih
Memulainya ketika usiaku 60tahun,
Seperti pendiri KFC
Semangat tanpa cinta tak apa apa
Mie Ayam Jontor BaBe mengawali peperangan baru
Terseok Seok
Kau dan malam
Membuatku ketakutan
Gelap tanpa penerangan
cahayapun tak menembus
Hanya sakit yang menghunus
“DI ATAS PERAHU”
Berkedip manja. Bola matanya terang. Lebar selapangan bola bola. Berkedip kedip.
Huru hara manja. Dengan cap tangis, ia merajuk sayang.
Mari Nak, sembahyang
Hanya selangkah kakimu menuju surau, Nak
Langitmu akan terbuka lebar
Dahimu menyentuh tanah
Tapak tanganmu menyapa ranah
Kutuangkan sejumlah abjad abjad kita. Bersama lekukan nama nama kita. Ada banyak aksara bersejajar. Bersisian merangkai bunga bunga sempadan. Kamu datang. Aku menunggu. Lalu berjalan. Dan kita seiringan.
Komentar Terbaru