Skip to Content

Maret 2018

Perihalmu

Seusia kita kini. Makin berkurang angkanya. Satu satu berguguran. Ditelan masa yang lari lintang pukang. Dengar. Kejar. Terkapar bersama hari hari kemarin dan tadi, baru saja.

Jarak Kita Sedekat Ini

Pertemuan kita adalah jarak terdekat. Diantara rimbunan daun yang jatuh seluas inilah pemandangannya. Berserak rindu. Bertebaran cinta. Membumikan riak riak rasa di dada.

Tidaklah ini seperti sepasang merpati? 

Sepasang Mata

Sepasang mata yang paling nelangsa itu tahu, bahwa puisi memang selalu tentang rasa. Tak pernah ada yang direkayasa.

mengagumi dalam diam

Kapan kah kamu sadar?

Disini..

Dari jarak beribu mil darimu

Aku tetap menunggumu

Menunggu dalam artian tertentu

Menanti penantian tak pasti

mengagumi tanpa di cintai

Kepada pemilik hati

Yang tak pernah ku miliki

Aku berjanji

Suatu hari nanti

Aku akan menjadi

Seseorang yang berarti

Tak ada kata sakit hati

Pucuk Pucuk Malam

Gelap kelam malam sudah membentang. Warna hitam yang diciptakan Tuhan untuk kita tempati bersama. Dan ... Kita sudah ada di pucuk pucuknya. Duduk berdua menghitung banyak kunang kunang. Bintang bintang yang malu malu mengintip dibalik awan membentang.

18 Maret 2018

Berdesir Rindu

Waktu ini adalah hari hari kita. Berjalan melangkah bersama diantara selubung selubung raga. Kakiku berlarian. Begitupun engkau. Langkah langkah pun menjemari.  Membersamai apa apa yang hendak kita lakukan. 

hilang

Sekarang aku tau

Tentang kamu

Sesuatu yang aku pungkiri

Di hati selama ini

          Langit terbelah

batu karang

Batu karang

Aku tau kau sabar

Aku tau kau tegar

Karna kau tau arti kehidupan

          Hidup untuk di syukuri

air mata dan cinta

Malam sunyi

Alam berhenti

Cahaya rembulan bagai……

Tatapan mata bidadari

          Semerbak wangimu



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler