Seusia kita kini. Makin berkurang angkanya. Satu satu berguguran. Ditelan masa yang lari lintang pukang. Dengar. Kejar. Terkapar bersama hari hari kemarin dan tadi, baru saja.
Pertemuan kita adalah jarak terdekat. Diantara rimbunan daun yang jatuh seluas inilah pemandangannya. Berserak rindu. Bertebaran cinta. Membumikan riak riak rasa di dada.
Gelap kelam malam sudah membentang. Warna hitam yang diciptakan Tuhan untuk kita tempati bersama. Dan ... Kita sudah ada di pucuk pucuknya. Duduk berdua menghitung banyak kunang kunang. Bintang bintang yang malu malu mengintip dibalik awan membentang.
Waktu ini adalah hari hari kita. Berjalan melangkah bersama diantara selubung selubung raga. Kakiku berlarian. Begitupun engkau. Langkah langkah pun menjemari. Membersamai apa apa yang hendak kita lakukan.
Komentar Terbaru