Skip to Content

April 2018

Nikmatnya Hujan

Secangkir kopi tersedia di atas meja
Menikmati rintik hujan
Dengan semilir angin
Terbawa suasana

Hujan kala itu..
Burung-burung enggan berkicau
Mentari bersembunyi dibalik mendung

maaf

Sekarang

Kutau semuanya

Selama ini

Ketengah terjebak

Dalam lingkaran kehidupan

Yang menurutku ini bukan tempatku

Ini bukan duniaku

Sepotong Doa

Ceritakanlah apa yang ingin kau ceritakan kepadaku
Aku masih bersamamu.. Disini,
Satu demi satu perjalanan sudah terlewati
Di setiap bulir-bulir kalimat yang kau hempaskan ke langit

Jodoh

Apakah kau tahu?
Pertanda jodoh bukanlah jatuh cinta, tapi suasana ketersambungan dan perasaan yang menyatu
Apakah kau tahu?
Perasaan ini hadir dan menyelinap dalam hatimu

Perasaan

Pertama aku mengenalmu
Hati kecilku terus teringat namamu
Engkau yang berada di kejauhan
Doaku terbalut namamu..

Aku tidak memaksamu
Untuk menerima kebahagiaan dengan caraku

Salamku Padanya

" Salamku Padanya "

 

Mentari kembali lagi,

berseria embun pagi,

seakan semesta berdialog

Melepaskanmu

Melepaskanmu

Kehadiranmu saat itu membuat jiwaku merasa damai
Kamu yang datang ketika waktu menjemput rasaku yang masih terombang-ambing
Sebagaimana hasrat yang sudah terpenuhi oleh nafsu

Iwan Soekri Sang Penyair Selamat Jalan

Iwan Soekri dan karyanya Sutan Iwan Soekri Munaf alias drs Sutan Roedy Irawan Syafrullah, lahir di Medan, 4 Desember 1957. Tulisan perdananya dimuat di ruang anak Harian Kompas edisi 3 Juli 1971, bertepatan dengan PEMILU ke 2 di republik ini. Kemudian sajaknya dipublikasikan di Koran Bandung, Pikiran Rakyat, Harian Mandala, Harian Gala dan Harian Bandung Pos.

Siapa Aku?

Siapa Aku?

 

Aku tak lebih baik dari udara yang menghidupi semua makhluk-Mu

Aku tak lebih manfaat dari air yang selalu dibutuhkan semua makhluk-Mu

Rindu, Jangan Pergi

Rindu itu indah..
Seindah alam semesta ciptaan-Mu
Setiap kali aku dibayang-bayang dengan kerinduan..
Aku slalu teringat akan setiap nikmat-Mu yg kau berikan padaku



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler