Skip to Content

Januari 2019

Lebah Gambir

Aku, yang berpangkat kopral…
Dari jamaknya lebah prajurit …
Berkesukaan yang tinggi Berandai…
Lepas jerat rantai waktu nan gemulai…

Khayal ukuri jaraknya…
Antara bulan dan dasar samudera…

TAMAN

TAMAN

/1/

 

Senja rebah

di sudut rumah

menyentuh dedaunan manga

dan jambu tetangga

cahaya pendar

mengintip ke dalam

Sebuah Saja Cinta

Sahut hatiku, bukanlah arjuna pemanah kata

yang mampu meluruhkan awan dan hujan,

meluruskan anak rambut di keningmu dan :

membiarkan gerainya menerpa di pipiku.

HUJAN BERGUGURAN

 

aku ingat  pada   tatapan dalam

membuatku salah jalan, salah paham

derumu menyaru di ujung kelu

lidah dan hati terdadah darah

Senja Yang Hilang Bersama Seekor Elang Laut, Senja Ïtu Tak Mendung, Tak Ramah

Celoteh elang laut
Sebuah pertanda
Mereka bibir pantai tak peduli
Mereka asik dengan duniawi
Purnama mengoda pada alamku

Ingin Ku Racuni Gambarmu

Pada gambar yang mengkotak di atas kepala

aku bubuhi racun sebanyak hati

Ku taburkan bubuk candu

serupa candu yang tiap waktu ku dekap

Tadi aku berdialog dengan angin

TADI AKU BERDIALOG DENGANA ANGIN

Angin apakah kau senang ?

Jalur suram

JALUR SURAM

Bentuk yang tak bernyawa,
Tetapi bukan manusia

Tidak hidup,
Tetapi dia minta untuk mencekiknya

Seriang aku bermain dengan akalku
Aku bergumam
:Aku membencimu.

Aku padamu

AKU PADAMU

percayalah kau,
Dan sadarlah kau,
Kau karya Tuhan yang terilusikan
Aku padamu kertas dan tulisan

Sesalilah perbuatan,
:Lakukan kenyamanan
Dimasa depan;

Mentari berbaring

MENTARI BERBARING

mentari hari ini
Tidak bangun pagi,
Mungkin malam tadi
Tidak tutup mata
Dan tidak bermimpi

Tetapi temanku bilang
:Dia sedang berbaring



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler