Skip to Content

Maret 2019

CERPEN KOMPAS 2006 “TUBA” KARYA DAMHURI MUHAMMAD

Tersiar kabar perihal bupati yang mati mendadak berselang beberapa saat setelah meresmikan peletakan batu pertama proyek pembangunan masjid di kecamatan Bulukasap. Saat ditemukan, mayatnya terkapar di lantai kamar dalam keadaan mulut berbusa, seperti korban overdosis, lidah terjulur hingga dagu dan mata terbelalak serupa orang mati setelah gantung diri. Amat menakutkan.

CERPEN KOMPAS 2006 “SUMUR” KARYA GUS TF SAKAI

Lima tahun setelah hari ini, gadis itu akan sering berada di depan televisi. Menatap kosong ke layar kaca yang hampir semua siarannya lima tahun lalu sangat ia benci. Tentu ia tak ingat nama-nama siarannya. Tetapi itulah tayangan yang saat ia lihat langsung membuatnya mual di detik pertama: darah, darah, selalu darah. Mengalir, dari perut yang belah. Menggenang dari kepala yang rengkah.

CERPEN KOMPAS 2006 “POHON KERAMAT” KARYA M DAWAM RAHARDJO

Desa Kalidoso yang terletak sepuluh kilometer dari jalan raya antara Solo dan Purwodadi itu bagaikan sebuah oase yang cukup luas. Sekelilingnya adalah perbukitan kapur yang tandus, tetapi subur bagi pohon jati, sehingga desa itu dilingkari oleh hutan jati.

CERPEN KOMPAS 2006 “RUMAH BERCERITA 460 WATT” KARYA AFRIZAL MALNA

Hampir dua minggu ini bayanganku sibuk dengan rumah kontrakan kami yang baru. Hampir tak ada waktu untuk istirahat. Memperbaiki talang yang bocor, menggali lubang untuk resapan, membuat pagar bambu, mengecat kamar mandi, memperbaiki engsel pintu dan jendela, memasang kabel-kabel listrik.

CERPEN KOMPAS 2006 “TELAGA ANGSA” KARYA DANARTO

Pemandangan panggung malam itu dipenuhi puluhan ekor angsa putih menyebar memenuhi telaga. Kaki-kaki jenjang putih para balerina meluncur ke sana kemari. Membentuk komposisi yang senantiasa berubah. Angsa-angsa putih menyelam, menyembul, dan mengepak beberapa saat di atas permukaan air, lalu mendarat kembali. Mereka saling memagut dan bercinta.

Bangkit untuk menjadi manusia bermoral

BANKIT UNTUK MENJADI MANUSIA BERMORAL 
MALAM YANG SUNYI TELAH DATANG, 
DI PERTENGAHAN MALAM,

Aku dan Kamu

Hidupku tak seindah milikmu

Hidupmu tak sehebat milikku

Kita hanyalah lakon

Pada panggung yang kian merapuh



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler