Skip to Content

Januari 2020

RINDUKU

RINDUKU
Karya: Suyatna

Rinduku tiada terbatas
Terhempas di gurun tandus
Rinduku tiada berujung
Terhampar di padang ilalang

Di sepertiga malam
Kucoba menyusuri lorong jiwa

BAJU

BAJU
Karya: Suyatna

Baju yang ku pakai ini
Bukan hadiah pemberian seseorang
Yang harus disematkan

Melainkan ada peluh
Yang mengucur deras dari rasa lelah
Yang tak pernah dihiraukan

LUKAKU

LUKAKU
Karya: Suyatna

Lukakah aku ?
Pada sayatan sembilu
Yang mengiris kulitku

Lukakah aku ?
Pada goresan pisau
Yang memotong urat nadiku

Lukakah aku ?

Lukaku...!

HUJAN

HUJAN
Karya: Suyatna

Dalam rinai hujan di senja kelabu
Kutemukan sebuah makna
Dalam hati berbalut rindu

Lewat desahan syahdu semilirnya sang bayu
Lewat buaian sendu gemericiknya air

RAPUH

RAPUH
Karya: Suyatna

Jiwaku rapuh
Bersandar lemah
Pada raga tercabik luka
Pada hati terkoyak noda

Oh, jiwa yang terbelenggu
Keresahan apa yang kutimbulkan

IZINKAN AKU

IZINKAN AKU
Karya: Suyatna

Izinkan aku sandarkan hati
Tuk lepaskan segala kepenatanku
Dari tumpukan kertas kosong
Yang berserakan di atas meja

Izinkan aku tambatkan jiwa

GORESAN KECIL BUATMU, IBU!

Goresan Kecil Buatmu, Ibu!

Asapku Duka Serantau

Asapku Duka Serantau
Karya: Suyatna, S.Pd

Apakah ini sepenggal cerita?
Sebuah negeri di atas awan
Atau hanya sebuah igauan belaka
Pada waktu pagi saat membuka mata

Surat dari Ibu

Bu Lastri, demikian orang sekampung memanggilnya. Sepeninggal suaminya, ia hidup sendiri di sebuah rumah yang dibangunnya 35 tahun lalu. Rumah itu tampak kusam tak terawat. Tidak ada polesan warna yang menghias dinding rumah tersebut. Lantainya yang belum sempat di keramik telah hancur dan berlubang-lubang.



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler