Kita ini hanyalah hamba-Nya
yang kerap alpa sering berbuat dosa
siang malam kumpul harta gila kuasa
asyik berpesta pora penuh leka
hisablah diri cerminlah muka.
telah kutitipkan rindu ini pada buih-buih pelangi nan indah
yang kelak akan kubelai sepi di celah resah memanjang
yang nantinya akan kudodoi lenamu di ribaku
jangan lagi dibuai mimpi kerana yang pasti
perut anak-anak mesti diisi, minda mereka perlu
dibajai ilmu ict, tidak nanti dipandang rendah
tidak lagi dihina dicaci
melihat panji bangsaku dirobek hatiku tercalar
sejarah ini akan kutulis semula dengan darah menyala
takkan kubiarkan anak-anak bangsaku melata
MENANGGUNG KECAMUK RISAU
Tangga tak lagi menuju tinggi.
Moyang Kasan kami dari Tanah Jawa merantautiga per empat aslinya Jawa di kampung kami seperempat lagi 'Orang Awak' dari MinangkabauSalamon, Simon, Rustam, Karjan, Wak Jamadi.
Kau tau
Lirikku saat itu
Mata berbicara
Menyampaikan
Tancap jelas padat
Mengerti
Aku ingin
Kau
Telah aku kirim surat kepadamu senja ini
Suaraku ada di sana
Lirih dan keras terkandung di sana
Mungkin malam nanti surat itu mendengkur
Sayang aduh sayang
Di mana harus mencari
Lorong ini hampa
Berjejal angin tanpa suara
Mencuri waktu
Jalan suntuk
Merindu angin
Mentari telah memberi kabar
Dalam benak tersimpan sejuta debar
Kalimat-kalimat tanya sedikit menghampar
Jangan sampai rindu ini terpaku bikin aku terkapar
Komentar Terbaru