Skip to Content

Agustinus Wibowo Mewakili Indonesia di Byron Bay Writers Festival

Foto indra
files/user/762/byronbay-writers-festival-2014-1.jpg
Bersama Janet Steele, Jono Lineen, Carina Hoanh, dan Bhuchung Sonam

Penulis perjalanan Agustinus Wibowo mendapat kehormatan untuk mewakili Indonesia dalam festival penulis internasional Byron Bay Writers Festival (BBWF), salah satu perhelatan sastra tahunan terbesar di Australia, yang digelar 1-3 Agustus 2014 di Byron Bay, New South Wales, Australia.

Setiap tahun BBWF selalu menjalin kerja sama dengan Ubud Readers and Writers Festival (UWRF) yang rutin digelar di Bali, karena itu BBWF selalu menyediakan kesempatan bagi penulis muda Indonesia maupun Asia untuk tampil di forum internasional ini. Penulis Indonesia yang pernah mendapat kehormatan untuk menjadi pembicara di ajang BBWF ini antara lain Andrea Hirata dan Ahmad Fuadi, penulis trilogi Negeri 5 Menara.

Penulis perjalanan Agustinus Wibowo mendapat kehormatan untuk mewakili Indonesia dalam festival penulis internasional Byron Bay Writers Festival (BBWF), salah satu perhelatan sastra tahunan terbesar di Australia, yang digelar 1-3 Agustus 2014 di Byron Bay, New South Wales, Australia.

Setiap tahun BBWF selalu menjalin kerja sama dengan Ubud Readers and Writers Festival (UWRF) yang rutin digelar di Bali, karena itu BBWF selalu menyediakan kesempatan bagi penulis muda Indonesia maupun Asia untuk tampil di forum internasional ini. Penulis Indonesia yang pernah mendapat kehormatan untuk menjadi pembicara di ajang BBWF ini antara lain Andrea Hirata dan Ahmad Fuadi, penulis trilogi Negeri 5 Menara.

Dalam peta sastra di Indonesia, Agustinus Wibowo dikenal sebagai perintis penulisan sastra perjalanan dengan menggunakan gaya narasi. Diawali dengan karyanya Selimut Debu (2010) yang mengisahkan petualangannya di negeri perang Afghanistan, dilanjutkan dengan Garis Batas (2012) yang merupakan buku catatan perjalanannya di Asia Tengah, dan kemudian Titik Nol (2013) memoar tentang perjuangan ibunya menghadapi kanker sekaligus bagaimana dia memaknai perjalanan hidup.

Selain menjadi pembicara dalam beberapa panel BBWF untuk memperkenalkan perkembangan sastra perjalanan di Indonesia, pada kesempatan ini pula Agustinus sekaligus mengumumkan mengenai kepastian buku-bukunya akan diterbitkan dalam bahasa Inggris dalam waktu dekat.


liputan6.com, 5 Agustus 2014 10:05 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler