Skip to Content

Bahasa Indonesia Dinilai Penghela Pengetahuan

Foto Hikmat
files/user/4/ilustrasi-bahasa-indonesia-2.jpg
(Ilustrasi, Foto: ANTARA/Joko Sulistyo/zn)

Bahasa Indonesia berkembang amat pesat sehingga menjadi bahasa yang mampu mengikat persatuan dan kesatuan bangsa, juga menjadi penghela ilmu pengetahuan.

"Sebagai penghela ilmu pengetahuan, bahasa Indonesia telah mampu mewadahi keberagaman konsep pengetahuan, baik konsep yang berakar pada kearifan nusantara maupun konsep peradaban baru,"kata. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,Kemendikbud, Mahsun,Kamis (24/10), kepada pers terkait penyelenggaraan Kongres X Bahasa Indonesia di Jakarta tanggal 28-31 Oktober mendatang.

Mahsun menyatakan sebagai pengikat persatuan dan kesatuan, bahasa Indonesia dapat menghilangkan batas-batas etnisitas bangsa Indonesia dalam berkomunikasi.Bahasa Indonesia juga memainkan peran penting dalam bidang politik, ekonomi, hukum, dan bisnis. Penetapan regulasi penggunaan bahasa Indonesia di bidang-bidang itu,kata dia, langsung atau tidak langsung membuat kemahiran berbahasa Indonesia menjadi kepentingan banyak pihak. Kemahiran berbahasa Indonesia mulai dijadikan syarat kelulusan dalam pendidikan dan pengembangan karier pada bidang-bidang tersebut.

"Itulah sebabnya, lembaga pembelajaran dan pengujian kemahiran berbahasa Indonesia bermunculan di berbagai negara. Sejalan dengan itu, peningkatan mutu pembelajaran bahasa Indonesia juga harus terus dilakukan,"tegasnya.

Terkait penyelenggaraan Kongres Bahasa Indonesia ke X, Mahsun menyatakan kongres dapat menjadi forum berbagi ilmu pengetahuan, teori, wawasan, dan pengalaman terbaik tentang bahasa dan sastra Indonesia bagi semua orang yang berkarya di bidangnya.

Dengan kongres itu,kata dia, akan terjadi tukar pikiran berbagai pakar, praktisi, pemerhati, dan pencinta bahasa dan sastra itu mampu mengidentifikasi mutu pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa dan sastra serta menghasilkan rumusan atau rekomendasi yang dapat dijadikan arah kebijakan nasional kebahasaan dan kesastraan.

Adapun tema Kongres X Bahasa Indonesia mengangkat tema Penguatan bahasa Indonesia di dunia internasional. Adapun subtemadijabarkan ke dalam delapan subtema antara lain, Bahasa Indonesia sebagai Penghela Ilmu Pengetahuan dan Wahana Iptek,Bahasa Indonesia sebagai Jati Diri dan Media Pendidikan Karakter Bangsa dalam Memperkukuh NKRI ,Diplomasi Kebahasaan sebagai Upaya Jati Diri dan Pemartabatan Bangsa,Industri Kreatif Berbasis Bahasa dan Sastra dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa, Bahasa Daerah dan Bahasa Asing sebagai Pendukung Bahasa Indonesia, Membawa Sastra Indonesia sebagai Warga Sastra Dunia, Optimalisasi Peran Media Massa dalam Pemanfaatan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Perkembangan Bahasa dan Studi Indonesia di Luar Negeri.

Adapun subtema dijabarkan ke dalam delapan subtema antara lain, Bahasa Indonesia sebagai Penghela Ilmu Pengetahuan dan Wahana Ipteks,Bahasa Indonesia sebagai Jati Diri dan Media Pendidikan Karakter Bangsa dalam Memperkukuh NKRI ,Diplomasi Kebahasaan sebagai Upaya Jati Diri dan Pemartabatan Bangsa, Industri Kreatif Berbasis Bahasa dan Sastra dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa, Bahasa Daerah dan Bahasa Asing sebagai Pendukung Bahasa Indonesia, Membawa Sastra Indonesia sebagai Warga Sastra Dunia, Optimalisasi Peran Media Massa dalam Pemanfaatan Bahasa dan Sastra Indonesia,danPerkembangan Bahasa dan Studi Indonesia di Luar Negeri.

Menurut Mahsun, peserta kongres mencapai sebanyak 1.000 orang terdiri para pakar, praktisi, pemerhati, dosen, guru, mahasiswa, serta pencinta bahasa dan sastra, baik dari dalam maupun luar negeri.

Adapun sejarah lahirnya kongres bahasa berawal dari Kongres Pemuda yang diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta yang terkenal dengan Sumpah Pemuda.

Lalu berturut turut diselenggarakan Kongres I Bahasa Indonesia pada tahun 1938 di Solo, Kongres II Bahasa Indonesia pada tahun 1954 di Medan , Kongres III Bahasa Indonesia pada tahun 1978 di Jakarta, Kongres IV Bahasa Indonesia pada tahun 1983 di Jakarta,Kongres V Bahasa Indonesia pada tahun 1988 di Jakarta, Kongres VI Bahasa Indonesia pada tahun 1993 di Jakarta, Kongres VII Bahasa Indonesia pada tahun 1998 di Jakarta,Kongres VIII Bahasa Indonesia pada tahun 2003 di Jakarta ,Kongres IX Bahasa Indonesia pada tahun 2008 di Jakarta,dan Kongres Bahasa Indonesia ke X tahun 2013 di Jakarta.

Tentang perkembangan bahasa dan serapannya, pihak Badan Bahasa ketika dihubungi hingga berita ini diturunkan belum menjawab.


Sumber: metrotvnews.com, Kamis, 24 Oktober 2013 20:01 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler