Dewan Kesenian Jakarta Umumkan 7 Pemenang Sayembara Kritik Sastra

93 Naskah Ikuti Sayembara Kritik Sastra Dewan Kesenian Jakarta (Foto: Dewan Kesenian Jakarta)

Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) kembali menyelenggarakan Sayembara Kritik Sastra. Sayembara yang dibuka pada Maret, berhasil mengumpulkan 93 naskah dari seluruh penjuru Tanah Air.

Dewan juri Sayembara Kritik Sastra DKJ terdiri dari A.S Laksana, Ari Jogaiswara Adipurwawidjana, dan Martin Suryajaya. Mereka menyeleksi naskah kritik sastra yang masuk. Ada empat kriteria sebagai penentu utama.

"Empat kriteria tersebut adalah ketajaman dalam menelaah karya, kritik yang inspiratif dan orisinil, argumentasi yang menyakinkan, dan keberanian menafsir dan kesegaran perspektif.

A.S Laksana mengatakan sayembara kritik sastra diselenggarakan dengan tujuan memperkuat fungsi kritik demi lahirnya karya-karya bermutu.

"Sampai dengan 30 Juni 2017 tim panitia berhasil mengumpulkan 93 naskah yang lulus seleksi administrasi," kata A.S Laksana dalam keterangan pers yang diterima detikHOT, Senin (4/9/2017).

Dari 93 naskah, tim dewan juri memutuskan tidak ada pemenang pertama. Hanya ada Juara II, Juara III, dan empat Juara Harapan. Pengumuman sayembara dibacakan pada Kamis (31/9) lalu.

"Kami menyimpulkan tidak ada yang layak menyandang juara pertama di sayembara kali ini," ujar salah seorang dewan juri, A.S Laksana, dalam keterangan yang diterima, Senin (4/9/2017).

Pemenang Juara Harapan yakni Bandung Mawardi dengan naskah 'Dokumentasi Kenangan: Bocah dan Petuah'. Dilanjutkan Setyaningsih dengan 'Penerimaan dan Penolakan, Membaca Mirah dari Banda Garapan Hanna Rambe', ada juga AChmad Fawaid dan Ining Isaiyas.

Juara 3 diputuskan Muarif dengan naskah 'Puisi, Ideologi dan Pembaca yang Terkalahkan: Bahasa sebagai Reaksi Neurotik dalam Kumpulan Puisi Berlin Proposal karya Afrizal Malna'. Serta Sunlie Thomas Alexander yang meneliti karya sastra Triyanto Triwikromo dalam 'Surga Sungsang'.

Sedangkan juara 2 dimenangkan oleh Harry Isra Muhammad dengan karya sastra yang diteliti 'Puya ke Puya' karya Faisal Oddang.