Skip to Content

Guru Mesti Baca Karya Sastra Terkini

Foto Hikmat

Pelatihan Membaca, Menulis dan Apresiasi Sastra (MMAS) Guru Bahasa dan Sastra Indonesia tingkat SLTA se-Sumbar di Rumah Puisi Aieangek resmi ditutup Kamis (24/11). Acara yang diikuti 38 guru se Sumbar itu dimulai sejak Senin (21/11) lalu.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanahdatar, Darisman di hadapan peserta menyebutkan, membaca buku dan menulis karangan, merupakan dua hal pokok yang sangat penting dan mesti diajarkan kepada anak didik. Guru juga harus membaca karya-karya sastra terkini sehingga tidak tertinggal informasi bacaan sastra bermutu.

Dia juga mempertanyakan berapa jumlah guru bahasa dan sastra Indonesia yang memiliki perpustakaan mini yang penuh buku-buku sastra di rumahnya. Adanya perpustakaan itu sangat penting dan menandakan si guru rajin membaca.

“Sangat disayangkan bila masih ada guru bahasa Indonesia yang tidak membaca buku sastra,” ujar Darisman yang juga mantan guru Bahasa dan Sastra Indonesia di Tanahdatar, Sumatera Barat.

Instruktur MMAS, Iman Soleh, menyebutkan, MMAS merupakan kegiatan yang sangat penting untuk melatih guru-guru bahasa dan sastra Indonesia dalam mengajarkan pembelajaran sastra secara asyik, nikmat, gembira dan menyerahkan. Dalam mengajarkan sastra guru jangan sampai mengajar layaknya guru-guru mata pelajaran eksakta.

“Seorang guru bahasa dan sastra Indonesia tidak boleh kaku dalam menyampaikan materi ajarnya. Nah, inilah gunanya MMAS diajarkan kepada guru sehingga mengetahui metode pengajaran sastra yang asyik dan menyenangkan,” katanya.

Peserta MMAS yang juga Guru SMA Negeri 12 Padang, Yusmaniar menyampaikan kesannya selama MMAS yang pertama kali ia ikuti. Yusmaniar mengaku metode-metode pengajaran sastra yang dilatih di MMAS sangat menarik dan tidak ditemukan pada pelatihan lainnya.

“Sayang sekali waktunya sangat terbatas, kami merasa belum puas mendapat ilmu di Rumah Puisi. Kami berharap,  suatu waktu nanti dapat mengikuti kegiatan ini kembali,” ujar Yusmaniar.

Pengurus Rumah Puisi, Muhammad Subhan, menyebutkan, MMAS tingkat SMA se Sumbar ini difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tanahdatar dengan dana yang bersumbar dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. MMAS tingkat SLTP dilaksanakan pada 8-11 November 2011 lalu dan diikuti oleh guru-guru SMP se Sumbar.

Instruktur MMAS adalah Penyair Taufiq Ismail, Pemimpin Redaksi Majalah Sastra Horison Jamal D. Rahman, Pemimpin Redaksi Horison Online Sastri Sunarti, Sastrawan Darman Moenir, Aktor Iman Soleh, dan Cerpenis Gus tf Sakai.

Ditambahkan, MMAS diprakarsai Majalah Sastra Horison sejak tahun 1999 dengan instruktur para sastrawan di Tanah Air. Idealnya MMAS diikuti 30 peserta dan dilaksanakan selama 6 hari. (rel/wr)


Sumber: padangekspres.co.id, Jumat, 25/11/2011 11:39 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler