Skip to Content

Hari Sastra Indonesia Akan Dideklarasikan Di Bukittinggi

Foto indra
files/user/762/abdoel-moeis.jpg
Abdoel Moeis

Setelah Riau mendeklarasikan Hari Puisi yang mengacu pada tanggal kelahiran penyair Chairil Anwar pada November 2012, kini siap dilaksanakan Maklumat Hari Sastra Indonesia di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 24 Maret 2013.

Penyair asal Lampung Isbedy Stiawan ZS di Bandarlampung, Senin, menyatakan bahwa sesuai dengan penjelasan penggagasnya, Hari Sastra Indonesia (HSI) berpedoman pada kiprah kesastrawanan dan pergerakan nasional di masa penjajahan Belanda atasnama Abdoel Moeis.

Sastrawan kelahiran 3 Juli 1883 di Bukittinggi ini telah melahirkan karya yang dinilai monumental seperti Salah Asuhan (1928), Pangeran Kornel, dan Soerapati.

Penggagas Hari Sastra Indonesia ini adalah Esiyati Ismail, Darman Moenir, Rusli Marzuki Saria, Raudha Thaib, Taufiq Ismail, dan Harris Effendi Thahar.

Para sastrawan dari berbagai daerah diundang untuk hadir pada acara ini, dan salah satunya sastrawan asal Lampung Isbedy Stiawan ZS.

Maklumat HSI ini akan dilaksanakan pada 24 Mare 2013 di SMAN 2 Bukittinggi (dahulu Sekolah Radja/Kweekschool) Jl Jenderal Sudirman No.5 Bukittinggi Sumbar.

"Saya dapat kabar dari salah satu penggagasnya Darman Moenir bahwa mantan Presiden BJ Habibie dijadwalkan akan hadir," ujar Isbedy pula.

Maklumat HSI ini didorong belum adanya Hari Sastra di Indonesia. Padahal para sastrawan telah ikut mengangkat nama banga.

Selain itu, generasi muda kita perlu sekali mengetahui dan membaca karya para sastrawan, kata Isbedy mengutip para penggagas dalam penjelasan tentang HSI tersebut.

Setelah Riau mendeklarasikan Hari Puisi yang mengacu pada tanggal kelahiran penyair Chairil Anwar pada November 2012, kini siap dilaksanakan Maklumat Hari Sastra Indonesia di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 24 Maret 2013.

Penyair asal Lampung Isbedy Stiawan ZS di Bandarlampung, Senin, menyatakan bahwa sesuai dengan penjelasan penggagasnya, Hari Sastra Indonesia (HSI) berpedoman pada kiprah kesastrawanan dan pergerakan nasional di masa penjajahan Belanda atasnama Abdoel Moeis.

Sastrawan kelahiran 3 Juli 1883 di Bukittinggi ini telah melahirkan karya yang dinilai monumental seperti Salah Asuhan (1928), Pangeran Kornel, dan Soerapati.

Penggagas Hari Sastra Indonesia ini adalah Esiyati Ismail, Darman Moenir, Rusli Marzuki Saria, Raudha Thaib, Taufiq Ismail, dan Harris Effendi Thahar.

Para sastrawan dari berbagai daerah diundang untuk hadir pada acara ini, dan salah satunya sastrawan asal Lampung Isbedy Stiawan ZS.

Maklumat HSI ini akan dilaksanakan pada 24 Mare 2013 di SMAN 2 Bukittinggi (dahulu Sekolah Radja/Kweekschool) Jl Jenderal Sudirman No.5 Bukittinggi Sumbar.

"Saya dapat kabar dari salah satu penggagasnya Darman Moenir bahwa mantan Presiden BJ Habibie dijadwalkan akan hadir," ujar Isbedy pula.

Maklumat HSI ini didorong belum adanya Hari Sastra di Indonesia. Padahal para sastrawan telah ikut mengangkat nama banga.

Selain itu, generasi muda kita perlu sekali mengetahui dan membaca karya para sastrawan, kata Isbedy mengutip para penggagas dalam penjelasan tentang HSI tersebut.

antarasulteng.com, Senin, 11 Maret 2013 15:26 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler