Skip to Content

Novelis Australia Akan Kunjungi Penulis Kupang

Foto indra

Novelis Australia John Doust akan mengunjungi sejumlah sastrawan dan penulis muda di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, sebagai bentuk dukungan dan motivasi untuk terus berkreasi dalam bidang seni dan budaya melalui cerpen, puisi.

"Novelis  dengan karya terkenal (Boy on a Wire dan To The Highlands) akan datang pada 10 Oktober 2012," kata Kepala "Dusun" Komunitas Flobamora Kupang, Amache Franck Oe Ninu, di Kupang, Sabtu.

John Doust rencananya juga menghadiri diskusi sastra sekaligus "launching" antologi cerpen "Ubud Writers And Readers Festival atau UWRF 2012, yang diselenggarakan bersama dengan Komunitas Dusun Flobamora Kupang, di SMAK Giovanni Kupang.

Ia mengatakan, John Doust sebelumnya berada di Bali menghadiri untuk acara "Ubud Writers And Readers Festival" UWRF di Bali 2-7 Oktober 2012 bersama Dewan Kurator UWRF 2012, yang berangggotakan penulis senior Saut Poltak Tambunan, Acep Zamzam Noor dan Cok Sawitri.

Dia mengatakan para penulis di festival itu tidak hanya mencerminkan keberagaman genre kesusastraan yang menjadi pilihan dari para penulis muda Indonesia, tetapi juga merefleksikan keberagaman kultural negara dan bangsa ini.

"Hasil seleksi, lanjut dia, juga menunjukkan bahwa di luar Jakarta seperti di Kupang Nusa Tenggara Timur, telah tumbuh berkembang penulis-penulis muda yang handal," katanya.

Karya-karya para penulis terpilih akan dialihbahasakan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan dalam antologi dwi-bahasa UWRF. Keseluruhan program Indonesia UWRF didanai bersama oleh Hivos, sebuah lembaga nirlaba Belanda, dan UWRF sendiri.

UWRF pertamakali diselenggarakan pada 2004 sebagai sebuah respon kultural terhadap Bom Bali 2002 serta upaya memulihkan pariwisata di Ubud. Sejak 2008, UWRF juga serius mengusung misi memperkenalkan penulis-penulis muda Indonesia ke panggung dunia.

Selanjutnya para penulis terpilih akan diterbangkan ke Ubud untuk mengikuti festival sastra tahunan, yang pada 2012 ini memasuki tahun kesembilan, dan berbicara pada panel diskusi bersama sastrawan-sastrawan asing dari sekitar 20 negara.

Amanche Frans OE Ninu, mengatakan persekutuan beberapa Komunitas Dusun Flobamora bukan tanpa tujuan.

"Dusun itu tertata dari beberapa komunitas sastra. Kami berkumpul karena satu visi yakni kemajuan para penulis sastra Flobamora tercinta. Kami belajar memberi yang terbaik dari diri kami demi pengembangan bersama," katany.

Untuk menjadi satu dan kuat serta sungguh berwarna Flobamora, maka bergabung dan bersekutu dalam cita rasa sastra Flobamora, beberapa komunitas sastra di Kota Kupang, katanya.

Beberapa komunitas sastra itu, antara lain, Komunitas Sastra Rumah Poetica, Komunitas Sastra Laskar Manajemen, Komunitas Sastra Seminari Oepoi, dan Komunitas Sastra Seminari Tinggi Sint Mikhael.

"Kami bukan apa-apa di dunia sastra. Kami memang masih muda, namun bara api semangat dan cinta yang kuat akan tanah ini menjadi motivasi bagi dusun Flobamora," katanya.


oase.kompas.com, Sabtu, 15 September 2012 23:20 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler