Skip to Content

Pandangan yang Tidak Berubah selama dua Abad

Foto Deni eko santoso

Suatu hari di bulan September 1793, Napoleon muda menginspeksi tentara Prancis di dekat Toulon. Ia melihat tentara Prancis begitu lusuh dan tidak terorganisir. Moral mereka buruk, pakaian mereka compang-camping. Dan yang paling kentara menurut Napoleon muda adalah, tas-tas tentara Prancis begitu tipis dan nyaris tidak ada isinya. Seolah mereka disuruh menembak musuh, tapi tidak diberi peluru.

Penampilan tentara Prancis ini berbanding terbalik dengan musuhnya, Inggris. Pasukan Inggris di Toulon semuanya rapih dan kompak memakai seragam berwarna merah. Setiap personel membawa tas berukuran besar yang berisi ransum, peluru, dan perbekalan militer lainya. Semua itu bagai melambangkan kekayaan logistik kerajaan Inggris.

Melihat kenyataan yang pahit itu, Napoleon muda bersumpah, suatu saat ia akan mengubahnya. Ia akan membuat tentara Prancis bak seorang pesolek yang gagah berani di medan laga. Tentu saja, Napoleon akan mengisi tas-tas mereka dengan ransum dan peluru. Bagi Napoleon, Prancis tidak boleh tertinggal soal kekayaan logistik dari negara manapun, meskipun baru terbatas pada tas berisi perlengkapan militer.

Dan itu memang terjadi.

Ketika Napoleon menjadi kaisar Prancis pada tahun 1804, ia mereformasi tentara Prancis sedemikian rupa sehingga menjadi pasukan yang jauh lebih baik dari pasukan Prancis 11 tahun yang lalu. Gagah, seragam rapih, dan tentunya tas yang penuh dan berisi aneka perlengkapan militer telah menjadi stereotip tentara Prancis sejak reformasi ketentaraan oleh Napoleon. Model pasukan Prancis ini dianggap ideal dan diikuti oleh hampir seluruh negara di Eropa. Seiring dengan perjalanan Napoleon berperang di seantero Eropa, pasukan Prancis pun ikut berkeliling Eropa dengan membawa tas-tas mereka yang tebal dan penuh perlengkapan.

Sudah 2 abad berlalu sejak Napoleon mengutarakan pendapatnya tentang korelasi tas dan kekayaan logistik. Agaknya pandangan kita sekarang tentang tas masih belum berubah. Ketika kita melihat seseorang membawa tas yang besar, pikiran kita mungkin melayang jauh membayangkan isi tas tersebut. Ada yang acuh, ada pula yang tidak. Tapi kita sepakat kalau si pembawa tas besar ini memiliki kelebihan kekayaan logistik dari orang lain. Entah itu pakaian, peralatan elektronik, buku, uang, atau apapun.

Zaman boleh berubah, teknologi boleh berkembang, tapi pandangan manusia lama sekali berubahnya, tidak cukup dalam hitungan abad. Tak ada yang salah disini, karena jika pandangan manusia sampai berubah, kodratnya sebagai ciptaan tuhan yang paling sempurna perlu direvisi.

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler