Skip to Content

Penyair Asia dan Indonesia Akan Berseru di Puncak Tidar

Foto indra

Gunung Tidar yang menjadi salah satu ikon Magelang akan menjadi saksi berkumandangnya ratusan penyair dari seluruh Indonesia hingga Asia. Nantinya, sebanyak 126 penyair akan menuju puncak Tidar untuk menampilkan karya mereka dan menyerukannya di hadapan khalayak.

Ratusan penyair dan sastrawan tersebut akan bertemu dalam acara "Arus Sungai Sastra Magelang 2015". Acara ini diadakan oleh Komunitas Pecinta Sastra Magelang Raya (Nittramaya).

Beberapa nama penyair ternama tanah air bakal hadir, seperti Joe Prasetyo asal Kalimantan Timur, Fileski asal Surabaya, Diah Setiawati asal Tegal, dan Ribut Akwandi asal Pekalongan. Dari Magelang sendiri ada ES Wibowo, Wicahyanti, Gepeng Nugroho, dan lainnya.

Tak hanya penyair lokal dan nusantara, penyair dari negara tetangga, seperti Singapura, Thailand, dan Kualalumpur Malaysia akan turut bersyair di Pakuning Tanah Jawa ini, sejak Sabtu (28/2/2015) hingga Minggu (1/3/2015) mendatang.

Bambang Eka Prasetya, salah satu penyair senior Magelang dan penggagas acara, menjelaskan, acara tersebut nantinya akan menjadi sebuah wadah eksplorasi khasanah sastra. Sementara, tempat pelaksanaan di Gunung Tidar menjadi sebuah pengenalan pada setiap individu penyair mengenai ikon Kota Magelang.

"Gunung Tidar yang merupakan Pakuning Tanah Jawa menjadi sebuah tempat yang banyak dikenal hingga luar negeri. Nah, kami berharap nantinya ada produk sasra yang dilahirkan di Gunung Tidar," jelasnya, Selasa (24/2/2015).

Bambang menjelaskan, nama Gunung Tidar sendiri menjadi terkemuka dalam setiap pengembaraannya ke berbagai daerah. Dia mengaku selalu bertemu dengan penyair dan tidak lupa membacakan puisi-puisinya.

"Di tiga negara dan belasan wilayah Indonesia saya selalu membacakan puisi yang salah satunya bertemakan Gunung Tidar. Itu yang selalu mengundang rasa penasaran mereka," papar Bambang.

Melalui acara itu, ujarnya, para penyair akan berkesempatan langsung merasakan aura Gunung Tidar. Mereka bisa mengeksplorasi pengalaman batinnya melalui penciptaan karya sastra. Event ini juga sekaligus ajang silaturahmi guna membangun kebersamaan yang kuat.

"Bersastra juga berarti berani bersilaturahmi dan berbagi. Di sini, akan ada rasa berbagi. Yang paling istimewa adalah sastra di Magelang akan berkibar dari puncak tidar," ucapnya.

Ketua Panitia Kegiatan, Danu Sang Bintang mengatakan, event ini adalah kali pertama diselenggarakan di Kota Magelang. Adapun, Arus Sungai Sastra Magelang adalah muara pertemuan penyair se-Nusantara dengan desain pengenalan Kota Magelang yang eksotis.

"Utamanya Gunung Tidar sebagai destinasi yang menarik untuk dikunjungi," imbuhnya.

Dia menjelaskan, ada dua agenda yang akan diikuti para penyair itu selama dua hari acara. Pertama hari Sabtu, penyair akan mengikuti acara selamat datang berupa pementasan beberapa seniman dari Jodho Kemil, Komunitas Watu, dan lainnya.

Sementara, pada hari kedua, atau Minggu (1/3/2015), para penyair akan bersama-sama berjalan kaki menyusuri Kali Manggis dan menuju puncak Gunung Tidar. Ada empat spot yang akan digunakan para penyair untuk membacakan karya puisinya secara bergantian.

"Nantinya, sebagai acara puncak akan ada beberapa perform spesial yang ditampilkan dan diapresiasi bersama oleh para peserta di area Petilasan Romo Ismoyo (Semar),” paparnya.

 

Mendekatkan Sastra Pada Masyarakat

Danu mengatakan, melalui kegiatan ini, penyair juga berusaha untuk lebih dekat dengan masyarakat melalui karya sastra. Sejauh ini, ucap Danu, penyair memang terkesan eksklusif dengan karya-karya mereka.

"Sementara, masyarakat juga belum begitu mengenal sastra. Budaya membaca masih sangat kurang. Banyak pusat perbelanjaan, daripada toko buku," katanya.

Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin menggiatkan komunitas- komunitas sastra dan seni di Magelang. Sekaligus, menjalin kebersamaan serta mengenalkan Magelang sebagai kota pariwisata yang berbudaya.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Magelang, Hartoko mengapresiasi kegiatan sastra di puncak Gunung Tidar ini. Selain sebagai ajang untuk mengaktualisasikan diri penyair, acara ini juga bisa mempromosikan Gunung Tidar sebagai destinasi wisata Magelang.

"Kami juga ingin kelompok sastra ini tetap tumbuh subur di Magelang dan dicintai masyarakat luas," tandasnya. 


jogja.tribunnews.com, Rabu, 25 Februari 2015 06:59 WIB

Komentar

Foto NIKEN KINANTI

keren acaranya!

keren acaranya!

Foto Kilas

sayang tak sempat :(

acara semacam ini kenapa sulit dijamah orang banyak, padahal saya yakin ini lebih menarik ketimbang politik. mengajak khalayak berkesadaran. kata saya sih ...

Foto ezza

cip

ini lbih kpada saling mengenal...

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler