Zaman sekarang, teater tak lagi hanya dianggap sebagai media hiburan pun kritik sosial. Keberadaan seni peran ini mulai berkembang sebagai sarana menggali kreativitas, apresiasi dan solidaritas siswa sekolah. Hal itu terbukti dengan banyaknya ekstrakulikuler teater yang tumbuh di lingkup SMA.
Merespons perkembangan ini, Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) Teater Institut Seni Indonesia (ISI) Solo mengajak generasi SMA untuk maju bersama. Dalam ajang bertajuk Srawung Teater Ing Solo yang dihelat Senin-Kamis (26-29/12/2011), dramawan-dramawan muda dikumpulkan untuk mengasah talenta.
Dipaparkan Ketua panitia, Ade Kristiawan, acara tersebut akan menyajikan workshop dan pementasan teater bagi siswa SMA. Pihaknya mengundang tiga perwakilan siswa dari 14 kelompok teater SMA dari Solo dan Karanganyar untuk menimba ilmu bersama dramawan senior seperti Hanindawan, Sosiawan Leak dan Gigok Anurogo.
“Akhir-akhir ini, sangat jarang ada kegiatan yang melibatkan pegiat teater lintas generasi. Adanya Srawung Teater diharapkan mampu mewadahi interaksi dan transfer ilmu lintas generasi,” ujarnya saat ditemui di Warung Makan Mbak Trini, Pasarnongko, Senin (26/12/2011).
Di kesempatan itu, pihaknya mengundang Teater Jejak ISI Solo, Kelompok Lantai Dua, Teater Gidag-Gidig dan Teater Surakarta (Tera) untuk menyuguhkan aksinya.
Berikut agenda pentas Srawung Teater Ing Solo:
27 Des 2011, mulai pukul 19.00 WIB
- Korban karya Putu Wijaya
(teater Jejak) std. Damar Tri A
- De Lipa karya Hanindawan
( kelompok Lantai Dua ) Std. Retno Sayekti Lawu
28 Des 2011 mulai pukul 19.30 WIB
- Dramatic Reading
Perempuan dari Masa Lalu Judul asli : Die Frau von Fruher – Karya Roland Schimmelpfenning (Jerman) – Terjamahan : Dewi Noviami
( teater Gidag Gidig) Std: Hanindawan
- Monolog Sarung karya Sosiawan Leak
Std. Sosiawan Leak
29 Des 2011 mulai pukul 19.30 WIB
- don’t cry kumbakarno Karya : Muchus B.R.
(Teater Surakarta “TERA” ) Sutradara : M. Gigok Anurogo
Jendela Sastra
Komentar
Tulis komentar baru