Skip to Content

Teater Butuh Generasi & Perubahan Gaya

Foto indra

Beberapa waktu lalu, Kota Medan telah  kedatangan tamu sesama pelaku kesenian yang didominasi komunitas teater mahasiswa dari seluruh Indonesia. Ternyata, kedatangan para mahasiswa tersebut tak lain menghadiri acara Temu Teater Mahasiswa Nusantara (Temu Teman) XI pada 21-27 Oktober 2013.

Di antara komunitas teater dari luar daerah yang hadir ada Papua, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Jakarta, Riau, Aceh, Padang, Palembang, dan banyak lagi. Temu Teman sendiri merupakan kegiatan yang diadakan setiap setahun sekali.

Di Medan, acara ini digelar untuk pertama kalinya dan berlangsung selama seminggu dengan menampilkan 30 pementasan baik indoor maupun outdoor. Bila indoor digelar di Taman Budaya Sumatera Utara, maka outdoor dilangsungkan di Kelurahan Kampung Aur, Kecamatan Medan Maimun.

Selain itu, acara tersebut juga menggelar workshop di beberapa kampus membahas tentang keaktoran, penulisan naskah, penyutradaraan, tata panggung, artistik, dan jurnalisme. Demikian dikatakan Ketua Komunitas Teater Kampus (Kotak) Medan, Lukman Hakim Siagian, baru-baru ini.

“Tahun ini, Medan menjadi tuan rumah acara Temu Teman XI. Hal ini bisa terlaksana berkat kerjasama seluruh anggota Kotak dan panitia. Anggota Kotak tersebut terdiri atas Teater Tirai STIK-P, LKK Unimed, Alif Medan, SH 82 UMSU, O USU, Pos Arca 52 ITM, KUAS Universitas Pancabudi, Sasepu Potensi Utama, 01 Universitas Simalungun, dan lainnya,” katanya

Temu Teman ini juga menjadi ajang pertukaran budaya serta mempererat tali silaturahim sesama komunitas teater Indonesia. Di Medan, lanjut Lukman, acara Temu Teman ini sendiri sedikit berbeda dari sebelumnya karena seluruh komunitas yang hadir diajak pentas aksi di tengah-tengah masyarakat. Hal ini dilakukan karena selama ini dunia teater seolah sudah dikomersilkan.

“Temu Teman XI kali ini, kita memainkan teater di tengah-tengah masyarakat agar mereka juga tahu tentang teater itu sendiri. Selain itu, acara ini sekaligus menumbuhkan generasi teater di masa mendatang,” sambung Lukman.

Sayangnya, pemerintah setempat kurang memberi dukungan maupun atensi terhadap Temu Teman XI tersebut, baik dalam hal fasilitas, bantuan dana, dan sebagainya. Padahal kegiatan ini berpotensi mengangkat citra positif Sumut. Hal sama juga dikatakan Wiwin Vamela, calon sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” (STIK-P) Medan tahun ini.

“Memang sangat disayangkan tidak adanya dukungan pemerintah, padahal Medan menjadi tuan rumah. Jika ini dibiarkan, dunia seni teater tidak akan berkembang dan lama kelamaan padam. Padahal, jika pemerintah mau peduli, nantinya akan mengangkat nama Sumut,” tutup Wiwin.


waspada.co.id, Sabtu, 26 Oktober 2013 09:45 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler