Skip to Content

Tiga Kota Gelar Festival Pembacaan Naskah Drama

Foto Hikmat

Indonesia Dramatic Reading Festival (IDRF) kembali digelar untuk kedua kalinya. Pembacaan naskah drama jenis realis itu akan digelar di tiga kota, mulai dari Bandung pada 11-12 Oktober 2011, Yogyakarta, dan terakhir di Jakarta.

IDRF bertujuan untuk mengenalkan naskah-naskah drama realis terbaru karya penulis Indonesia dan terjemahan penulis asing ke kelompok-kelompok teater. Menurut penata program festival, Gunawan Maryanto, naskah drama realis dipilih karena jenis itu punya sejarah yang panjang di Indonesia. Selain itu, drama realis kini terhitung jarang ditampilkan di atas panggung teater. "Penulis naskahnya makin jarang dan naskah yang ada sudah lama," ujar penulis naskah Teater Garasi itu, Senin, 10 Oktober 2011.

Festival yang hanya berisi pembacaan naskah saja tanpa diskusi itu, kata Gunawan, juga untuk mempertemukan karya-karya penulis drama terbaru ke khalayak luas. Sebab, saat ini mereka tidak punya media seperti majalah sastra. "Kalau di Internet, secara format naskahnya agak sulit dibaca karena menuntut imajinasi juga," katanya.

Panitia IDRF telah meminta naskah-naskah teater baru yang dibuat dalam kurun tiga tahun terakhir dari sejumlah penulis muda. Adapun naskah drama dari luar negeri bertujuan sebagai pembanding. Masing-masing pembacaan naskah mendapat jatah satu jam.

Di Bandung, pembacaan naskah itu akan digelar di CCF (Centre Culturel Francais) di Jalan Purnawarman nomor 32,  pada 11 dan 12 Oktober 2011, mulai pukul 20.00 WIB. Pada hari pertama, akan dibacakan naskah karya Ibed Surgana Yuga berjudul Keok oleh kelompok Studiklub Teater Bandung. Juga Lakon Spanyol karya Yasmina Reza dari Prancis oleh tim IDRF.

Pada hari kedua, giliran lakon Kawan Tidur karya Hanna Fransisca akan dibacakan oleh kelompok Mainteater, Bandung, serta naskah Perempuan dari Masa Lalu karya Roland Schimmelpfennig dari Jerman oleh Studiklub Teater Bandung.

Di Yogyakarta, pembacaan naskah berlangsung selama tiga hari, mulai 19-21 Oktober 2011 di Lembaga Indonesia Prancis (LIP) Jalan Sagan Nomor 3 mulai pukul 19.00 WIB. Naskah Lakon Spanyol yang akan dibacakan Forum Aktor Yogyakarta menjadi pengisi hari pertama. Demikian juga Bagaimana Kalau Munir Saja karya Ikun SK yang dibacakan Galatama Teater SMA Surakarta. Hari kedua diisi oleh naskah berjudul Leungit karya Imas Sobariah oleh Kelompok Belajar Teater Ranting SMAN 7 Yogyakarta, serta Perempuan dari Masa Lalu oleh Teater Gidag-Gidig Solo.

Sebagai penutup, kelompok Omahkebon akan membacakan naskah Kekasihku Meraih Hujan dari Jendela Kamar karya Ari Pahala Hutabarat dan Liburan karya Raimondo Cortese asal Australia oleh Dapoer Seni Djokja (Ex-Dinasti).

Di Jakarta, pembacaan naskah mengambil dua tempat mulai pukul 20.00 WIB pada 23 dan 24 Oktober 2011 di Warung Darmin, Jalan Duren Tiga nomor 7E, Jakarta Selatan. Pembacaan naskah hari pertama dipilih Kekasihku Meraih Hujan dari Jendela Kamar karya Ari Pahala Hutabarat oleh Alex Komang dan Komunitas Darmin, serta Perempuan dari Masa Lalu oleh Teater Kami.

Di hari kedua, Sanggar Teater Populer di Jalan Kebon Pala I Nomor 295, Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi tempat untuk pembacaan naskah Leungit oleh Teater Kami dan Lakon Spanyol oleh Alex Komang dan Komunitas Darmin.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler