Skip to Content

TSI Menang di Festival Tokyo ( F/T) Award 2012

Foto indra
files/user/762/tsi-menang-festival-tokyo.jpg
Nandang Aradea (Tengah berdiri memegang piala) memegang plakat pemenang F/T Award 2012 untuk Emerging Artist Program dalam Festival Tokyo 2012.

Pertunjukan Teater Studio Indonesia (TSI) pada 9-11 November 2012 lalu di Taman Ikebukuro Tokyo Metropolitan Teater, Jepang, yang menampilkan lakon berjudul, "Emergency: The Bionarration of a Disjointed Body", dinyatakan sebagai pemenang F/T Award 2012 untuk Emerging Artist Program dalam Festival Tokyo 2012. 

Keputusan memenangkan karya teater garapan sutradara Nandang Aradea dari Indonesia itu, dikemukakan Profesor Tadashi Uchino selaku Ketua dewan juri bersama juri-juri lainnya, seperti Wenguang Wu, Hidenaga Otori, Hyunsuk Seo, Akio Miyazawa, dan Chiaki Soma pada saat penutupan Festical Tokyo 25 November kemarin di ruang Bon in Box Teater Green pada pukul 14.00 waktu Tokyo.

Sebagaimana sambungan telepon suaramerdeka.com, Rabu (28/11), dengan Nandang Aradea, TSI berhasil dengan gilang gemilang menyingkirkan 11 lakon pertunjukan lainnya, terutama setelah bersaing ketat dengan Singapura yang membawakan pertunjukan berjudul, "Gay Romeo" yang disutradarai Daniel Kok Diskodanny.

Menurut penjelasan dewan juri, karya TSI ditimbang memiliki kelebihan orisinilitas ide dan konsep yang jelas, inovatif, serta mempunyai konsep alur artistik jalan cerita tersendiri. Yang tidak pernah mengekor pada Barat walaupun Nandang tercatat, pernah belajar teater di Rusia.

Selain itu, karya TSI kerja seninya berangkat dari hal sederhana, yaitu dengan mengeksplorasi Bambu sebagai bentuk ucapan estetika, tetapi nampak avantgarde ketika menjadi pertunjukan teater.

Dengan memenangkan lakon karya TSI, TSI akan diundang secara khusus untuk masuk pada F/T Main Program 2013 dan dapat menanampilkan karya terbarunya. Emerging Artists Program merupakan ruang untuk mencari seniman muda Asia yang dinilai mempunyai daya inovasi dan kreasi yang bernilai tinggi dan serta berbakat.

Saat menerima penghargaan itu, Nandang mengungkapkan keharuannnya, dan berterima kasih kepada dewan juri dan panitia festival Tokyo yang telah memberikan penghargaan dan apresiasi yang besar pada teater yang dibentuknya.

Jepang, menurut dia, sangat tepat dan mempunyai kesadaran menginisiasi juga memimpin penyelenggaraan festival berkelas seperti Tokyo ( F/T) Award 2012. "Karena dengan festival jenis ini, para seniman Asia banyak melakukan perjumpaan ide-ide untuk saling mengenal, memahami dan mengapresiasisi keragaman seni teater di Asia secara nyata dan dekat," ungkapnya.

Dan Asia, imbuh dosen di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten, punya kekuatan baru untuk dunia perteateran. Baik dilihat dari strategi atau pun konsep dan teori berteater. Tahun depan Nandang sudah menyiapkan teks teater terbarunya, yakni akan menampilkan gagasan teater ’"erpikir laut". Hal ini diinspirasi oleh gambar perahu pada relief perahu dalam candi Borobodur.


suaramerdeka.com, Rabu, 28 November 2012 17:07 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler