loronglorong jadi saksi
detak detector pengingat mati
aroma luka menyeruak sesak
rintihan menghujam hati
tangis mengusik kelu
suara roda dan kaki berlomba lari
membawa nafas didetik akhir
aku terpasung pada rasa terperih
membaca luka terjejak pada tangga
bangsal selalu membawa kisah
tentang darah
tentang nanah
tentang patah
dan kematian
aku sesak dalam nafas
mengingat mati ada di tiap nafas
Anonymous 45 minggu 3 hari yang lalu
Mengomentari: Fajar dan Malam
Aku suka karyamu, menarik, penuh kalimat konotatif, dan bermakna.
Seperti kiranya diriku dan kirana disana, bak mentari dan bulan yang terpaut begitu jauh mata memandang. Belum rasanya aku di sisi bulan, begitu pun kirana nampaknya tak pernah ada di sisi terangnya diriku. Begitulah kita hanya bertemu di saat gerhana, singkat, tetapi kala itulah aku larut pada kirana.
,
Mengomentari: Puisi ke 51 dalam MENGHITUNG RINDU (1)
,
,
Mengomentari: Puisi ke 40 dalam Menghitung Rindu (1)
,
,
Mengomentari: Puisi ke 35 dalam MENGHITUNG RINDU (1)
,
,
Mengomentari: Puisi ke 26 dalam MENGHITUNG RINDU (1)
,
,
Mengomentari: Puisi ke 22 dalam MENGHITUNG RINDU (1)
,
Untuk Dian Chandra
Mengomentari: LALUAN TIMAH || Puisi Dian Chandra
Kakek tidak paham atas komentarmu. Kakek rasa tidak pernah menerima kiriman puisi darimu.
Untuk Siswati
Mengomentari: MELUKIS SENJA Suyatmi
Terima kasih sudah mampir dan membaca puisi ini.
keren
Mengomentari: EMBUN YANG FANA
keren
semangat
Mengomentari: TRAGEDI PERADABAN KAPITALISME
semangat
keren semangat
Mengomentari: PEREMPUAN PERINDU - 2
keren semangat
semangattt
Mengomentari: gerimis
semangattt
Suka,sangat bagus ...
Mengomentari: MELUKIS SENJA Suyatmi
Suka,sangat bagus ... berirama.
.
Mengomentari: SEJUTA TERANG SEJUTA GELAP
.
Rumah Sakit
Mengomentari: Diajeng Eka
loronglorong jadi saksi
detak detector pengingat mati
aroma luka menyeruak sesak
rintihan menghujam hati
tangis mengusik kelu
suara roda dan kaki berlomba lari
membawa nafas didetik akhir
aku terpasung pada rasa terperih
membaca luka terjejak pada tangga
bangsal selalu membawa kisah
tentang darah
tentang nanah
tentang patah
dan kematian
aku sesak dalam nafas
mengingat mati ada di tiap nafas
Cinta manis, 8september2019)
Kenapa postingan puisi saya
Mengomentari: LALUAN TIMAH || Puisi Dian Chandra
Kenapa postingan puisi saya selalu ditolak?
Y
Mengomentari: Sastra Melayu Modern
Y
Natural, lugas,
Mengomentari: Ibuku Bukan Filsuf
Natural, lugas, inspiratif......
ijin kak, untuk latihan
Mengomentari: Untukmu Palang Merah Indonesia
ijin kak, untuk latihan
Konflik yang terdapat pada
Mengomentari: Matahari 1/2 Mati
Konflik yang terdapat pada kutipan drama tersebut adalah.....
Aku suka karyamu, menarik,
Mengomentari: Fajar dan Malam
Aku suka karyamu, menarik, penuh kalimat konotatif, dan bermakna.
Seperti kiranya diriku dan kirana disana, bak mentari dan bulan yang terpaut begitu jauh mata memandang. Belum rasanya aku di sisi bulan, begitu pun kirana nampaknya tak pernah ada di sisi terangnya diriku. Begitulah kita hanya bertemu di saat gerhana, singkat, tetapi kala itulah aku larut pada kirana.
Belibet, hahahaha, mencoba menulis unek²
Puisi Rindu
Mengomentari: Gudang Puisi
Iya, keren-keren kak puisinya. Di baris puisi pun sama...
Horison
Mengomentari: Welzon Kapisa
Saya senang dan bangga gabung Besama Horison dan lebih senang lagi kalau menjadi member
Semngat mba
Mengomentari: Reni Nur Afifah
Semngat mba
????????
Mengomentari: Malam di Sindoro
????????
Ijin bertanya saya mahasiswa
Mengomentari: WAJAH KERIPUT NENEK TUA
Ijin bertanya saya mahasiswa ingin mengritik karya sastra puisi ini tapi saya butuh cover buku atau kumpulan puisi Nenek tua ini????????