ia telah hidup sebagai laki-laki tangkai bunga terbalik. ia menemui banyak kumis dengan pubis misterius. ia mengobral cinta, dalam obrolan metafora; bunga bangkai, tanah kematian, sedikit harapan orang-orang sial.
pergilah ke kedai minum orang lapar, beli makanan dari olahan kulit babi. tertawa dengan logat Irlandia, tersenyum bagai rencana diksi-diksi.
seorang pembaca berjalan kaki, ia begitu jenjang rusa. rumahnya melewati kuburan, juga cita-cita orang gila.
ia membaca doa, sebelum Tuhan menyebut dirinya; akulah makhluk yang tak sempurna.
Kubang Raya, 21 Februari 2023
/Robbie Ross/
kenapa orang-orang meletakkan pisau di kelangkang, seolah akan menikam perempuan di selangka kelam? padahal mereka pemilik jiwa narsisus paling licin basah.
kau, laki-laki yang menjuntaikan lidah ke leher penyair, yang mengubah laknat jadi nikmat, jadi buih-buih putih sia-sia.
kau mematikan merah gairah kebanyakan, menjadi pekat liar paling personal, di mana tubuh penyair jadi lumpur, kau tindas atas kepentingan birahi angin.
saat kematianmu jadi bayang-bayang burung ajaib, puisi hinggap di sebuah penjara, yang mendekam tubuh seorang ikal Irlandia.
begitulah dunia jilati sejarah kejimu; sedarah setali nikmat sekumpul laknat.
Kubang Raya, 27 Februari 2023
/Titisan Dorian/
ia duduk di atas kursi kayu, matanya sayu, wajahnya kuyu,
hatinya lebih ayu dari wanita mana pun, dalam dongeng bangsa apa pun.
kami tak mengenalnya. ia mengaku Dorian. dari ketinggian harapan laki-laki,
juga kerendahan derajat perempuan. ia mengaku, ksatria yang kalah hadapi pria,
dalam cermin paling cekung, dalam lubuk mimpi orang-orang berkabung.
aku mencintai lelaki pemiara ular rahasia serupa Hydra. berkepribadian tiga,
timbul tenggelam dalam pemikiran telaga, yang keruh dalam ruh-ruh suci
dalam sebutir percik agama.
lalu, tiga puluh sembilan senja di penghujung ciuman,
ada yang datang dan terus memandang.
aku Dorian, yang dilibas kenangan tentang orang mati
dan ketakutan atas ketiadaan pengampunan.
ini Hydra dalam tubuhku. terimalah. terimalah.
orang-orang menderma kebingungan, terus mengular,
terus memanjang, memandang ke dalam kuburan 1798.
Untuk menulis cerita di jendela sastra, silakan klik menu Buat Materi, kemudian klik Karya Sastra.
Selengkapnya dapat dibaca di https://www.jendelasastra.com/dapur-sastra/dapur-jendela-sastra/panduan-menulis-di-jendela-sastra/cara-membuat-tulisan-di-jendela-
Ijin bertanya saya mahasiswa
Mengomentari: WAJAH KERIPUT NENEK TUA
Ijin bertanya saya mahasiswa ingin mengritik karya sastra puisi ini tapi saya butuh cover buku atau kumpulan puisi Nenek tua ini????????
Puisi-puisi Muhammad Asqalani eNeSTe
Mengomentari: Muhammad Asqalani eNeSTe
/30 November 1900/
Kepada: Oscar Wilde
ia telah hidup sebagai laki-laki tangkai bunga terbalik. ia menemui banyak kumis dengan pubis misterius. ia mengobral cinta, dalam obrolan metafora; bunga bangkai, tanah kematian, sedikit harapan orang-orang sial.
pergilah ke kedai minum orang lapar, beli makanan dari olahan kulit babi. tertawa dengan logat Irlandia, tersenyum bagai rencana diksi-diksi.
seorang pembaca berjalan kaki, ia begitu jenjang rusa. rumahnya melewati kuburan, juga cita-cita orang gila.
ia membaca doa, sebelum Tuhan menyebut dirinya; akulah makhluk yang tak sempurna.
Kubang Raya, 21 Februari 2023
/Robbie Ross/
kenapa orang-orang meletakkan pisau di kelangkang, seolah akan menikam perempuan di selangka kelam? padahal mereka pemilik jiwa narsisus paling licin basah.
kau, laki-laki yang menjuntaikan lidah ke leher penyair, yang mengubah laknat jadi nikmat, jadi buih-buih putih sia-sia.
kau mematikan merah gairah kebanyakan, menjadi pekat liar paling personal, di mana tubuh penyair jadi lumpur, kau tindas atas kepentingan birahi angin.
saat kematianmu jadi bayang-bayang burung ajaib, puisi hinggap di sebuah penjara, yang mendekam tubuh seorang ikal Irlandia.
begitulah dunia jilati sejarah kejimu; sedarah setali nikmat sekumpul laknat.
Kubang Raya, 27 Februari 2023
/Titisan Dorian/
ia duduk di atas kursi kayu, matanya sayu, wajahnya kuyu,
hatinya lebih ayu dari wanita mana pun, dalam dongeng bangsa apa pun.
kami tak mengenalnya. ia mengaku Dorian. dari ketinggian harapan laki-laki,
juga kerendahan derajat perempuan. ia mengaku, ksatria yang kalah hadapi pria,
dalam cermin paling cekung, dalam lubuk mimpi orang-orang berkabung.
aku mencintai lelaki pemiara ular rahasia serupa Hydra. berkepribadian tiga,
timbul tenggelam dalam pemikiran telaga, yang keruh dalam ruh-ruh suci
dalam sebutir percik agama.
lalu, tiga puluh sembilan senja di penghujung ciuman,
ada yang datang dan terus memandang.
aku Dorian, yang dilibas kenangan tentang orang mati
dan ketakutan atas ketiadaan pengampunan.
ini Hydra dalam tubuhku. terimalah. terimalah.
orang-orang menderma kebingungan, terus mengular,
terus memanjang, memandang ke dalam kuburan 1798.
Kubang Raya, 16 Januari 2022
Terimakasih Kak sudah mampir
Mengomentari: Puisi-puisi Agus Sanjaya
Terimakasih Kak sudah mampir
Salam ketemu di sini ya mas.
Mengomentari: Puisi-puisi Agus Sanjaya
Salam ketemu di sini ya mas. Puisi2 yang mampu menghipnotis pembacanya
Semoga betuntung
Mengomentari: Ezra walian
Semoga betuntung
IBU DAN AYAH
Mengomentari: ZEKI RISWANDI BIN ROJAK
SEMUA INDAH PADA WAKTUNYA
re: MAU TANYA
Mengomentari: Cara Membuat Tulisan di Jendela Sastra
disunting, kemudian di bagian bawah, bagian Pilih Penerbitan, tandai Terbitkan
MAU TANYA
Mengomentari: Cara Membuat Tulisan di Jendela Sastra
saya sudah terbitkan karya saya yang terakhir tapi setelah dikirim, muncul tulisan merah BELUM TERBIT.Bagaimana ya cara terbitkan ulang??
,
Mengomentari: Puisi ke 58 dalam Menghitung Rindu (1)
,
Hi!
Mengomentari: jejak bisu
Hello!
Nastapa Berselimut Remang
Mengomentari: Nastapa Berselimut Remang
Bagi tips dong kak...
itu bagus banget
Fajar dan Malam
Mengomentari: Fajar dan Malam
itu realita banget...
selalu ada yang dapat bersanding disini...
like banget,Kak
Diri
Mengomentari: Mesin waktu
Setiap waktu adalah kesempatan yang tak terulang
Unsur intrinsikny
Mengomentari: Hikayat pengajaran bagi raja-raja
Unsur intrinsikny
Semangat....
Mengomentari: AKHmad
Semangat....
Keren
Mengomentari: Mimpi.....
Keren
Izin copas yh kak
Mengomentari: Untukmu Palang Merah Indonesia
Izin copas yh kak
Teruslah berkarya menggali
Mengomentari: Putri Karang Melenu
Teruslah berkarya menggali potensi diri mengekpos budaya lokal supaya semua orang tahu budaya Kaltim
Mohon revisinya
Mengomentari: Ujian Akhir Semester mata kuliah Keterampikan Membaca
Mohon revisinya
Izin copas ya Kak buat pensi
Mengomentari: Untukmu Palang Merah Indonesia
Izin copas ya Kak buat pensi
re: pengen mencoba kirim cerita
Mengomentari: Neng Rachma
Untuk menulis cerita di jendela sastra, silakan klik menu Buat Materi, kemudian klik Karya Sastra.
Selengkapnya dapat dibaca di https://www.jendelasastra.com/dapur-sastra/dapur-jendela-sastra/panduan-menulis-di-jendela-sastra/cara-membuat-tulisan-di-jendela-
pengen mencoba kirim cerita
Mengomentari: Neng Rachma
pengen mencoba kirim cerita tapi kemana
hoyong nyobian ngirim carpon
Mengomentari: Majalah Manglé Online (Majalah Budaya Sunda)
hoyong nyobian ngirim carpon kumaha carana/
keren
Mengomentari: puisi-puisi Salman Imaduddin
keren
Terus bangkit !
Mengomentari: Air Mata Akar
Terus bangkit !