Anonymous 1 tahun 29 minggu yang lalu
Mengomentari: Mungkin Aku Lupa
Puisinya sangat bagus dan menyentuh. Tiap katanya dapat menggambarkan situasi dengan baik sehingga rasanya sampai ke pembaca. Diksi yang digunakan juga sangat baik sehingga membentuk rima yang indah.
Terima kasih kau sudah mau membaca kisah ini. Demikianlah pengalaman hidup kakek. Apakah kau mau kalau kakek kirimi semua puisi kakek yang sudah diterbitkan? Kalau mau kirimi kakek gmail. Kau boleh mengirimnya di Messenger
Aku izin nulis komentar ya, Bapak. Jujur aku sedih banget bacanya. Awalnya bertanya-tanya, mengapa mawar merah pemberian orang begitu membekas, ternyata karena ada cahaya bulan putih di sana. Mungkin aku juga nanti akan seperti itu, memiliki sesorang disudut hati yang tak akan pernah terganti. Terima kasih atas kisah yang telah bapak bagikan
Puisinya sangat bagus dan
Mengomentari: Mungkin Aku Lupa
Puisinya sangat bagus dan menyentuh. Tiap katanya dapat menggambarkan situasi dengan baik sehingga rasanya sampai ke pembaca. Diksi yang digunakan juga sangat baik sehingga membentuk rima yang indah.
Kereenn...
Mengomentari: Mungkin Aku Lupa
Kereenn...
Puisinya singkat dan padat
Mengomentari: Mengeja Tanpa Jeda
Puisinya singkat dan padat juga menyentuh hanya saja dalam kepenulisan dan ejaan perlu diperbaiki sedikit, agar penafsiran nya tidak kabur
mantap....
Mengomentari: Titik
mantap....
izin mengutip ya kak????
Mengomentari: : AKU MAUT
izin mengutip ya kak????
Politisi Berpuisi
Mengomentari: KETIKA POLITISI BERPUISI
Isinya Hanya Ilusi
Bahan Halusinasi
Tujuanya Legitimasi
Setelah itu Amnesia
Sangat setuju... Salam
Mengomentari: Puisi semakin Asing
Sangat setuju...
Salam literasi
Tetap sama.."Tidak" Salam
Mengomentari: Rasaku
Tetap sama.."Tidak"
Salam literasi
Menarik
Mengomentari: KEKUASAAN WEELLEEHHH......!!!
Menarik
makasih kak
Mengomentari: WAHYUDI
makasih kak
.
Mengomentari: Puisi ke 21 dalam MENGHITUNG RINDU (1)
.
Aku senang membaca sastra dan
Mengomentari: WAHYUDI
Aku senang membaca sastra dan pengagum tulisan yang indah kata katanya
Untuk cucuku Dedew298
Mengomentari: AKU DAN MAWAR MERAH
Terima kasih kau sudah mau membaca kisah ini. Demikianlah pengalaman hidup kakek. Apakah kau mau kalau kakek kirimi semua puisi kakek yang sudah diterbitkan? Kalau mau kirimi kakek gmail. Kau boleh mengirimnya di Messenger
Aku izin nulis komentar ya,
Mengomentari: AKU DAN MAWAR MERAH
Aku izin nulis komentar ya, Bapak. Jujur aku sedih banget bacanya. Awalnya bertanya-tanya, mengapa mawar merah pemberian orang begitu membekas, ternyata karena ada cahaya bulan putih di sana. Mungkin aku juga nanti akan seperti itu, memiliki sesorang disudut hati yang tak akan pernah terganti. Terima kasih atas kisah yang telah bapak bagikan
:)
Mengomentari: Mega Dini Sari
@Salma Mukadar Sastra
Terimakasih.. :)
Ingin belajar puisi
Mengomentari: Aku Terlempar
Mampir tak sengaja di web ini serasa menemukan kembali keindahan-keindahan disetiap kata yang berserak. salam kenal untuk semua.
asik
Mengomentari: Masdiyanto
siyyap
izin copas ka
Mengomentari: Untukmu Palang Merah Indonesia
izin copas ka
Mammpirrr
Mengomentari: Alamat Website dan Blog Puisi/Sastra
Mammpirrr
nuansa
Mengomentari: Sembunyikan Waktu
siip
Drama
Mengomentari: Alya Cristina
Baik
angan dan mimpi
Mengomentari: angan dan mimpi
...puisi yang menggairahkan bung!!!...dan mimpi akan selalu menginsiprasi...semoga
apapun yang kau lakukan,
Mengomentari: "Menuju Singgasanamu"
apapun yang kau lakukan, bersungguh-sungguhlah
apapun yang kau lakukan,
Mengomentari: "Malam Rindu di Berandaku"
apapun yang kau lakukan, bersungguh-sungguh lah
KESETIAAN
Mengomentari: MUHAMMAD RAHMAT TAUFIK/BARUNG PAHATI
Perlu pembuktian dengan tindakan yang nyata untuk menguji sebuah kesetiaan. Hal tersebut tentunya sebagai penguat ucapan agar tak hanya manis belaka.