Skip to Content

aina zaika

Foto ana tsabatunnisa

Mari sejenak saya ceritakan tentang 1 keping puzzle hidup saya.
Bersyukur teramat ketika Allah SWT mempertemukan saya dengan nya.
-nya yang kemudian berwujud perempuan shalihah nan cantik parasnya.

Kami dipertemukan dengan cara yang sangat manis oleh Allah SWT
Dalam pekanan yang baru akan dimulai, kami melingkar di masjid kampus kala itu.
satu per satu kami memperkenalkan diri.
Termasuk perempuan shalihah satu ini.
Senyum manis nya hingga kini masih terekam jelas.
Keseriusannya dalam mencari ilmu kadang dikalahkan oleh tubuhnya.
Sehat kah kamu, dek?
Menatap mu dengan wajah sedikit pucat kala itu juga masih terekam disaat terakhir kita ketemu.
Masa itu sudah hampir 1 tahun lalu, atau bahkan lebih?
Aku rindu, sungguh.

Berawal di lingkaran itu, Allah menambatkan hati-hati kita.
Dilingkaran itu, aku bersyukur bisa mengenal mu.
Bahkan menjadi kakak untuk mu ,
ingat, saat kita janjian di september 2012 lalu?
menunggu mu pulang kuliah untuk sebuah chat yang kita tunggu-tunggu moment nya, aku bersedia. aku bahkan terlampau antusias untuk bisa menyapa mu, mendengar kisah mu.
Melanjutkan S1 itu impian mu, dan ketika aku tau,, betapa Allah menyayangi mu.
Mendengar doa-doa mu.

Sejujurnya,
Aku sering menyambangi aina zaika mu,
Hanya untuk mengetahui kabar mu dari tulisan disana.
Hanya ingin membasuh rindu ku kepada pemilik mata sayu nan teduh.
Dan tulisan mu selalu berhasil mentransfer energi juga melukiskan senyum ku setelahnya.

Di aina zaika,
Aku mendapati satu tulisan tentang ku.
Orang yang bahkan baru hadir dalam hidup mu.
Kuasa Allah yang menjadikan kita sedekat sekarang.
Dan tentang cincin di tulisan itu.
Raut wajah senang dan sedih mu seperti samar kala kamu menebak cincin yang aku pakai saat lingkaran terakhir kita.

Hey, shalihah.
Maaf untuk kemudian berpisah , meregangkan diri dari lingkaran cinta kita.
Segera, setelah aku menetap di depok kembali.
Akan kita rajut kembali lingkar itu dan menguatkan tiap simpulnya.

Sengaja menulis ini di 13 maret,
Tepat dua puluh satu tahun usia mu.
Tapi, mohon maaf aku ga pandai menerka doa apa yang kamu butuhkan.
Mohon maaf kalau dengan membaca tulisan ini mungkin mengganggu waktu belajar mu.

Aku yakin banyak ucapan selamat untuk mu hari ini.
Banyak doa yang tertuju untukmu.
Tapi aku lebih yakin, penambahan usia itu mampu kita sama-sama maknai sebaliknya.
Jatah hidup berkurang sedang amalan harus ditabung tiap waktu nya.
Izinkan kali ini aku berdoa bukan untuk mu, tapi untuk kita di hari lahir mu.
"Kita ingin bertemu lagi di surga , kan?"
Karenanya, aku menyelipkan doa untuk kita agar senantiasa istiqomah dalam menghimpun amalan kebaikan, tiap waktu nya. Istiqomah dalam menjalin kedekatan dengan Allah agar Allah pun mendekatkan kita dengan orang-orang yang juga istiqomah menjalin kedekatan dengan-Nya.

Aku menyayangi mu karena Allah, sayyidah shalihah.

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler