Skip to Content

Sajak Abu-abu

Foto ainur rozikin

SURAT PERJALANAN
(Pengemis Hati)
Aku Menulis
di atas kertas rayuan
Dan Lalu aku Usap Air mata ank cici cucu adam
terngian sebuah gambar di perjalanan
Di embong2 orang2 bersorak Pedih
Hatinya tersekap Hina
Termurung Canda
Tak ad Belas Kasihan
Pahlawan
Orang Lemah hanya bercanda pada peradaban
Bercanda pada jalanan
Di hadapkan saja seutas Kaleng
Yang mulut2nya Bersulam singa
Ini kah drama Nusantara
Hnya wanita berdasi Yang Slalu d Hormati
Gembira riang
Tertidor di ranjang
Hah... Padahal Hatinya terkutuk Mumi

Surat Kelulusan

(Ceritanya Abu** Lagi)

Pagi yang cerah

dengan Arona muka mencekik rada

aku memeram baju2 di semak Lemariku

letuk kusut dan tak spada dengan Yang lain

Putih Abu Warnanya

kala itu amplop-amplop menyebrangi rumah2

pelajar menanti kedatangan kertas bungkusan

ku tungguinya dengan sudut plimpang

dengan Tangan gemetar

entahlah 

bacannya yang mengerak rusuk

Mengulur muara air mata

gembira

riang

membahana

Sampai rongga Mulutku tak pandai berbicara

AKU LULUS dengan sempurna

tapi pertemuan tiba-tiba haru

Mebakar lingkar tangan teman

jemari membakar kertas, Pena dan Dunia kesenian

menjadi taburan debu

tak terlupa masa putih abu-abu

debu tiap saat seperti lelakon

mengupas Angin ketika Pagi 

sarapan

Saku

dan Pulsa

tanpa kausal yang jelas waktunya

aku rindu masa itu

tapi tak berani menggumamnya dalam Pikir

Ayah meruahkan mawar di relung pangerannya

dan berikan gegas di celah fikir

sepatu Baju Putih abu2

ya menggerus Lepas kekanakan

entah

berkecimpung di deras nya pendidikan

tangan-tanganku Menuai aksara Penulisan

sampai Kini 

dan nanti

 

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler