Skip to Content

PUISI-PUISI ATASI AMIN

Foto SIHALOHOLISTICK

PANGGILAN

Tiba tiba

Atasan memanggil anak buahnya

 

Dan tiba tiba

Yang Di Atas memanggil kita

 

Siap?

2001

 

ANJING 1

di hari hari sibuk

aku lihat kau

di pasar anjing

 

anjing anjing dipilih

anjing anjing diadu

anjing anjing disuap

 

si buldog anjingnya si Jhon

si herder anjingnya si Shagi

si blacky anjingnya si Mia

 

lalu kau,

anjing siapa?

1998

 

KOTA

Seruni, Mawar, Melati

tumbuh subur di pusat kota

sewaktu bapakmu muda

 

Seruni, Mawar, Melati

Susanti, mereka ke mana

sejak kota berganti wajah

 

semua telah berubah

kecuali nasehat bapak

kepada anak-anaknya

 

: jangan ke kota

2001

 

INTERNATIONAL MONETARY FUND

Ironis, IMF

Sekali tepuk

Krisis moneter

1998

 

KANTONG

Banyak ruang

Banyak AC

Banyak uang

Banyak ACC

1998

 

SAJAK DARIPADA

Dari pada nonton

Omong kosong politik

 

Dari pada nonton

Demo para provokator

 

Dari pada nonton

Hukum jungkir balik

 

Dari pada nonton

Gonjang ganjing moneter

 

Dari pada ....

Dari pada .....

 

Mending nonton mimpi,

Mimpi sendiri lebih realistis

 

Dan hidup!

 

NILAI NILAI

adalah seorang wanita paruh baya

memandang angka angka pada timbangan

membilang kalori yang ia makan

 

adalah seorang tuan majikan

memandang angka angka pembukuan

membilang rugi dan untung

 

adalah seorang pesakitan

memandang angka angka kalender

membilang hari demi hari

 

adalah seorang siswa pelajar

memandang angka angka ujian

membilang soal jawab

 

adakah angka angka yang berpikir

tentang manusia yang tak berpikir,

nilai kemanusiaan

 

LAYANG

- Ar

 

Biru untuk langit

Hijau untuk rumput

Kemboja bagimu

 

Bagai bulan menjelma sabit

Darahi tubuh mudamu

Beruntun menaburi bumi

 

Selagi wangi mengembang

Tak disangka layu, kemboja

Menutur tidur panjangmu

 

Sementara anak anak

Mengejar layang layang

: kekalahan itu

13 Mei 2000

 

SUARA SUARA KECIL

di mana suaramu

hanya pemimpi bermimpi

tentang padang yang jauh

 

bunga bunga diam

nunggu hujan

sedang api lilin

masih pada pendirian

 

mana suaramu

hanya suara suara kecil

dan aku harus lebih dekat

 

dari luka

yang tak kunjung sembuh

2004

 

MISTIS

biru laut

kelam

matahari

tenggelam

 

mistis

bulan sabit

di atas perahu

mistis

1998

 

KE PINTU

Ke pintu

mestinya kita pulang

setelah pertengkaran sengit

sebab paham

 

Ke pintu

malah kau makin menjauh

2002

 

MUSIM HAJI

ketika memasuki masjidil Haramain

jutaan manusia menciptakan gerakan

satu arah, sebalik jarum jam kelilingi Ka'bah

untuk satu hal: Kau adalah Maha

 

aku coba pahami ke belakang, waktu

yang menggeliat membawa cerita lain:

aku masuk ke kedalaman-Mu, bayangan kita

 

dalam doa doa, airmata dan getaran

semua akan berpulang pada Yang Maha

dan hati selalu berbisik lembut

 

Tuhan, kita cuma ada dalam rasa

1999

 

KEKASIH

 

datanglah kepadaku, kekasih

biarkan buih belai rambut

dan bukit tempat aku menepi

 

membilang debur ombak

nyanyian laut yang menang

antara karang dan buritan

 

berharap datang dari sumber

dan hidup dalam cahaya

sabar camar yang jaga

 

di sepanjang pantai

penyair memunguti senja

bermil mil perjalanan air mata

 

akankah jadi cerita roman

tertuang indah oleh bibir yang basah

ataukah rasa salah

 

datanglah kekakasih

temukan

2001

 

MENUNGGANG SENJA

1

karena akhirnya pergi

harapan mengetahui lagi

yang hilang

 

limpahan percakapan

jarak berbatas oleh satu

kekasih yang tersisa

 

2

dengan cerlang jiwa dibaringkan

merupa buah berisi misteri

pengaruh saat saat masyuk

mengenang gurun

yang puitis itu

mengalir luas

merambah bukit satu

 

3

di antaranya adalah jiwa

ketenangan, kebebasan

dambaan yang benar

berburu di masa hidup

 

dekati sumber

 

4

meski berada di simpang jalan

ini tak akan berlangsung lama

sebab saat kemudian tak diduga

berlalu dengan menunggang senja

 

5

pandangan yang tersembunyi

antara langit dan bumi

melalui pori pori

tentang diri

 

selama ini dicari cari

ternyata ada sendiri

 

6

manusia, sangat mendalam

banding sungai yang sangat besar

 

tak terhingga sebagai batin

menyingkap yang benar

 

jalan bukit yang paling tinggi

tentang dalamnya akar

 

karena manusia

lebih dalam

akal dan pikirannya

 

7

kebenaran mengalir kecil

dikenal sebagai kumpulan

yang kembali ke muara

 

melukiskan arah pulang

di masa berpisah

 

8

kekasih masuk

bulan keluar

diam diam

 

sama dengan rindu

kembali datang

memutus malam

 

9

benci menyesali banyak mau,

gembira bertemu saat akan berpisah

sebagai masalah

 

jarak perjalanan

 

10

hari ke hari jelang

kekasih mendekat

saat paling mendalam

 

besaran cinta

menjauh di badan

 

11

selama kami diam

lalui dataran luas

yang mula hilang

 

kini kembali mengenal

sebagai zikir

bergabung pada upacara ini

 

12

kami dipandang pada pucuk

melalui pengembangan ajar

 

pengembaraan daun terakhir

memilih peran ranting

 

bulan penuh menarik masa

 

13

sejak rindu yang luar biasa ini

mencoba dalami sumber

 

lebih jauh lagi

salahkan api dunia

2004

 

Tentang Atasi Amin

Atasi Amin lahir di Bandung 21 Juni 1966. Menulis puisi sejak sekolah dasar, dipublikasikan antara lain di Pikiran Rakyat, Media Indonesia, Jurnal Renung. Juga terdapat dalam antologi Laut Merah (2000) dan Muktamar (2003)

Pilihan tampilan komentar

Pilih cara kesukaan Anda untuk menampilkan komentar dan klik "Simpan pengaturan" untuk mengaktifkan perubahan.
Foto sifa

Kenapa tidak ada puisi

Kenapa tidak ada puisi "tentang laut" dari atasi amin

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler