Skip to Content

Sajak Roorda van Eisinga (terjemahan Chairil Anwar)

Foto Steven Sitohang

Mau terus aku menginjaki bumi

Hatimu menulang karna uang

Kau, tuli’kan tuntutan hak dan rasa

Menghasut kelembutan jadi kekerasan?

 

           Maka kami berconto ke kerbo

           Yang jemu diejek, lalu meruncing tanduk

           Melambung penunggangnya bengis ke atas

           Lantas kakinya kasar menghantam penyet

 

Maka api perang membakar ladangmu

Gunung serta lembah menghawa dendam

Asap mengepul dari tiap kediamanmu

Angkasa bergetar pekikan bunuh

 

         Maka telinga kami kan terasa nikmat

         Mendengarkan raung tukikan bini-binimu

         Kami kan bertepuk bergembira

         Berjejer melihat mampusnya kekuasaanmu

 

Maka anak-anakmu kan kami sembelih

Anak-anak kami bergelimang di darah mereka

Supaya utang yang berabad lama

Begitu berlipat terbayar kembali

 

          Dan jika metari turun di Barat

         Samar agak di belakang uapan darah

         Dia menerima erangan mati

         Sebagai tanda pisah penghabisan dari Olanda

 

Dan jika pekikan malam

Menyelimuti alam yang sedang berasap

Anjing hutan mengais antara ungguk mayat

Merobek,menghisap, menggerutu......

Pilihan tampilan komentar

Pilih cara kesukaan Anda untuk menampilkan komentar dan klik "Simpan pengaturan" untuk mengaktifkan perubahan.
Foto Steven Sitohang

Keterangan . . .

Sajak ini saya kutip dari buku Pramoedya Ananta Toer "Panggil Aku Kartini Saja" diterbitkan Lentera Dipantara, Jakarta, 2003, Halaman 34.

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler