Skip to Content

Kenapa menulis?

Foto Nur Afni Indah S.

Tepat, aku menulis ini kota tempatku berada sedang sangat cerah. Tidak sedingin dulu, tapi masih lebih sejuk dari beberapa kota lain.

 

Malang, 30 Oktober 2017

 

Kenapa menulis?

Kenapa tulisan ini bisa sampai pada kalian yang sedang membaca sekarang?

Aku tidak percaya 'kebetulan' aku percaya alur dan timbal balik.

Karena karya tidak pernah dicari pembaca, betulnya karya itulah yang akan menemukan siapa pembacanya.

Jujur, berkutat dalam dunia literasi tidak akan terlepas dari pertanyaan dasar yang entah apa cuma aku yang kesulitan menjawabnya.

Kakak, adek, bapak, ibu, siapapun yang sedang membaca tulisan ini pernahkah seseorang bertanya seperti ini,

"kenapa suka menulis?"

Apa jawaban yang kalian berikan? aku sendiri bingung akan menjawab apa ketika pertanyaan itu jatuh padaku. Alhasil kujawab sekenanya: "hobi, senang saja, gaktau kenapa." Klise memang, tapi ya begitulah singkatnya.

Itulah Pr ku, soal yang harus kujawab tanpa ngarang dan akan tulus, mantap ku jawab jika ada pertanyaan serupa nanti.

 

Oh, ya. Pernah tidak ngerasaain tulisan kita seperti obat? Kalau pernah berarti kita sama.

 

Masalah. Masalah memang datang tanpa pernah berhenti. Inilah saat kita harus berterima kasih kepada Tuhan, bahwa hidup kita masih tidak akan hambar juga karena kita masih diberi kesempatan untuk 'naik kelas dengan masalah-masalah tadi.

Saat itulah aku dapat satu jawaban dari pertanyaan tadi. Kenapa suka nulis?

Pikiranku sedang kalut, entah apa yang mendorongku untuk membuka catatan-catatan lama juga tulisan-tulisan yang dulu aku posting. Baiknya, pada tulisan itulah aku mendapat wejangan (nasihat) untuk masalah-masalah yang sedang aku hadapi. Mendapat recharge dari dalam. Tulisan itu seperti berjiwa, menasihati.

 

Menulis bagiku juga merupakan sebuah pengungkapan. sebuah pengungkapan rasa yang ingin kita bagikan. Lebih jauh mungkin untuk menebar kebaikan, siapa kira tulisan kita bisa menjadi dorongan seperti cahya kecil ketika ia menemukan pembacanya. Memberi manfaat bagi pembaca. Sebab itu juga aku berusaha menghindari tulisan 'sampah' jangan sampai orang yang menghabiskan beberapa waktunya untuk membaca tulisanku tidak mendapat apa-apa. Semoga juga untuk tulisanku yang ini ya... hehehe

 

Kenapa melalui tulisan? Jujurlah, yang namanya rasa itu pada dasarnya tidak bisa dibagi. Karena memang hadirnya untuk dirasakan dan dimaknai. Tidak akan ada satu orangpun yang benar-benar tepat mengungkapkan rasanya pada orang lain, sejauh orang lain itu belum mengalaminya sendiri. baru dia akan paham.

Sebab itu tulisan lahir untuk membahasakan. Setidaknya akan mewakili perasaan penulisnya lebih dalam.

 

Itulah alasan tertepat yang sampai sekarang aku dapati untuk pertanyaan tadi.

"Aku menulis untuk menyembuhkan dan berbagi rasa. Siapapun yang jiwanya mungkin butuh penyegran. Termasuk aku."

 

 

Nah, kalau kalian sendiri,

"kenapa menulis?" mari berdiskusi.

Pilihan tampilan komentar

Pilih cara kesukaan Anda untuk menampilkan komentar dan klik "Simpan pengaturan" untuk mengaktifkan perubahan.
Foto tulisan

memahami

tulisanya bagus, hampir terputus-putus saya memahaminya..

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler