Skip to Content

KAKEK DENGAN CUCUNYA

Foto sunusijanjitojajale

Seorang kakek yang dulunya pernah aktif di pemerintahan. Punya anak perempuan satu-satunya yang kawin dengan seorang pejabat juga. Keduanya sibuk berbagai urusan diluar rumah. Punya anak lelaki yang baru berumur empat tahun.anaknya pintar dan rada jenius.

Cucu : Kenapa olang makannya banyak kek

Kakek: Supaya orang cepat besar dan badannya gemuk.tidak seperti kamu krempeng karena malas makan.

Cucu: Kenapa olang minumnya banyak kek

Kakek : Supaya orang sehat dan kencingnya lancar

Cucu: Kalau aku kencing banyak kali kek, dimarahi ibu

Kakek: Karena kamu suka kencing di sembarang tempat

Cucu: Kek, ada coklat kek

Kakek: Kamu sudah dapat sepotong, mau tambah lagi sepotong, itu namanya rakus

Cucu: Supaya cepat gemuk kek, kan kakek bilangin aku krempeng

Kakek: Ini roti, makan itu roti, abisin, jangan disimpan-simpan

Cucu: nggak suka roti, mau coklat

Kakek: Kalau makan coklat melulu, gigimu nanti abis dimakan ulat

Cucu: Kenapa rambut kakek putih semua, dan giginya ompong

Kakek: Itu tanda orang sudah tua dan sudah bau tanah

Cucu: Bau tanah itu apa kek

Kakek: Maksud kakek sudah dekat keliang lahat, sudah dekat tinggalkan dunia ini.Artinya sudah dekat mati.

Cucu: Kalau mati orang makan apa kek

Kakek: Tidak ngapa-ngapain lagi

Cucu: Kayak olang tidul gitu kek

Kakek: Iya,tapi tidak lagi bernafas, tidak lagi bisa bikin apa-apa, tidak bisa disuruh-suruh lagi

Cucu: Kayak si manis kucingku yang ditanam di belakang rumah.Kenapa ditanam kek.

Kakek: Iya, harus, kalau tidak -bau-

(sang cucu menjepit kedua lubang hidungnya)

Cucu: Kakek bau ya

Kakek: Bau apanya.

Cucu: Bau seperti olang tidak pernah mandi.Hm pesing, kakek sering kencing ya

(Kakek tidak memberi jawaban, kakek sudah terserang kencing manis yang cukup berat,ia usahakan berdiri dari duduknya di kursi malas. ia ajak cucunya ke halaman belakang rumah.Rumahnya yang tergolong cukup mewah dibanding rumah tetangganya.Besar dan asri. Ia berolah raga kecil dengan menggoyang-goyangkan tangannya kedepan kebelakang berulang-ulang sedangkan cucunya berada dibelangnya memunguti daun-daun kering yang berserakan)

Kakek: Mau diapain daun kering itu.

Cucu:Mainan

Kakek: Itukan sampah, mau dibersihkan

(Kakek berbaring di rumput, kedua kakinya diangkat tinggi-tinggi dan digoyangkan seperti sedang mengayuh sepeda)

Cucu: Ayo kek telus kayuh sepedanya, kayuh telus

(Kakek ngos-ngoson dan mulai batuk)

Kakek:Udah-udah capek deh

Cucu: Kenapa ngayuh sepeda terbalik kek

Kakek: Supaya darah lancar naik kekepala

Cucu: Sudah segar kek

Kakek: Lumayan

Cucu: Kalau mau darah lancar, olah raganya terbaali kek

Kakek: Maksudnya

Cucu: Ya, kepala dibawah, kaki diatas

Kakek: Sebaiknya begitu

(Cucunya tiba-tiba menjerit)

Cucu: Rotiku- rotiku

Kakek: Kenapa rotimu

Cucu: Aku taruh disini (sambil menangis)

Kakek: Ya, rotimu kenapa

Cucu: Dibawa lari tikus.  Tu  Tu Itu tikusnya lari masuk di lobang got (sang cucu terus menangis)

(Sang kakek mengeluh dan berguman sendiri,segala macam cara dilakukan untuk membasmi tikus,tetapi cepat sekali berkembang biak.Dipasangkan perangkap.Cuma sekali saja dapat dijerat selanjutnya tidak mau lagi masuk perangkap.Cerdik jugatikus-tikus itu)

Cucu: Kata mama tikus itu dibunuh saja pakai racun

Kakek: Susah, dibuhuh satu tumbuh seribu

Cucu: Jadi, gimana dong kek

Kakek: Jangan kasih kesempatan lolos masuk rumah,semua lobang ditutup rapat.Makanan ditutup rapat. Kalau perlu dikunci dan selalu diawasi

Cucu: Oh kok gitu

Kakek: Ia harus itu

Cucu : Bersih-bersih kek

Kakek: iya-

Cucu: Gimana kalau.......

Kakek: Apa

Cucu: Pembuktian terbalik

Kakek: Ha Apa (kakek tersengal,melotot matanya)

Cucu: Diterapkan pembuktian terbalik

Kakek : (Bersungut) jenius amat sih kamu

Cucu: Nonton di TV. katanya kalau mau tangkap tikus pakai pembuktian terbalik

Kakek: Oh itu. jangan ikut nonton talk show di TV, nonton saja iping dan ipung

(sang kakek masuk keruang tengah.wajahnya bersimbah keringat, rupanya rematiknya tiba-tiba kambuh.Kalau orang sudah tua lalu ada kejadian begini. ini namanya sudah jatuh ketimpa tangga pula. Kalau benar pembuktian terbalik jadi diterapkan oleh KPK. Ayah Boby bakalan masuk jeruji besi. Dan rumah ini bakalan disita. Dan nasib cucuku yang jenius itu.Aduh bagaimana ini.Dan dari halaman belakang cucu kesayangannya itu memanggil berulang kali)

Cucu: Kakek...kek perahu Boby udah selesai itu tu di kolam-perahunya melaju ditiup angin-

(Sang kakek memandang keluar jendela memperhatikan raut wajah cucuhnya.Tak ada sedikit pun kesedihan.Wajahnya bersih, cerah ceria. Ia samasekali tak tahu dan memang tak perlu tahu bahwa ayah dan mamanya sudah berulang kali dipanggil KPK sebagai saksi atas kasus mega korupsi yang menjerat koleganya yang sudah terdakwa..............

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler