Skip to Content

TEATER TITIK

Foto alfansuri

Hamdi Alfansuri [‘alfandi]

PUTRI I, PUTRI II, PUTRI III, PENGELANA, DAN RAJA PUISI MASUK KE PANGGUNG BEREBUT SELEMBAR KERTAS.

RAJA PUISI

Hey! Apaan tu?

PUTRI I

Kejar!

PANGERAN NOVEL MASUK KE PANGGUNG

PANGERAN NOVEL

Stooop!! (Mengangkat tangannya, pemain lain memandangnya) Saksikanlah pertunjukan teater titik kelompok empat.

SELURUH PEMAIN BERBARIS DAN MEMBERI HORMAT.

PUTRI II

Tu wa ga pat (jari menghitung) let’s go!

SELURUH PEMAIN KELUAR PANGGUNG.

***

PUTRI I, PUTRI II, PUTRI III MASUK PANGGUNG BERJALAN PELAN MENGIKUTI IRAMA MUSIK.

TIK-TIK-TIK…TIK-TIK-TIK…TIK-TIK-TIK-TIK-TIK…

PEMAIN MELIRIK KE KANAN DAN KIRI. KETIKA MUSIK DIMAINKAN. PEMAIN KEMBALI BERJALAN PELAN MEMUTARI PANGGUNG MENGIKUTI IRAMA MUSIK.

TIK-TIK-TIK…TIK-TIK-TIK…TIK-TIK-TIK-TIK-TIK…

PUTRI I

Hey! Nggak ada ooraaang! (berwajah gembira)

PUTRI III

Main yuk!

PUTRI I, PUTRI II, PUTRI III

Hom pimpa alayung gambreng.

PUTRI II

Yee. Kamu jadi! (menunjuk Putri I)

RAJA PUISI MASUK KE PANGGUNG SEMBARI TERTAWA.

RAJA PUISI

Ha ha ha (tertawa)

PUTRI III, PUTRI II

Sembunyi (berdiri di belakang Putri I)

RAJA PUISI

Hey! Serahkan titik itu!

PUTRI I

Tidak! Titik ini milik kami.

RAJA PUISI

Serahkan cepat! Aku butuh titik itu untuk mengakhiri kalimat kekacauan Kerajaan Puisi. (Bernada tinggi)

PUTRI II MAJU LALU MENENTANG

PUTRI II

Tidak akan! Titik ini kami butuhkan untuk menutup rangkaian kata duka. Kami juga membutuhkan!

RAJA PUISI LALU BERJALAN KE ARAH PEMAIN LAIN. DAN PEMAIN LAIN BERJALAN KE ARAH SEBALIKNYA.

RAJA PUISI

Serahkan padaku!

PUTRI III

Kami tidak akan menyerahkan titik itu!

PANGERAN NOVEL MASUK KE DALAM PANGGUNG.

PANGERAN NOVEL

Hey! Hey! Hentikan!

PUTRI III

Pangeran novel!

PANGERAN NOVEL
Aku miliki banyak koma dan tanda tanya. Maukah engkau?

RAJA PUISI

Tidak aku hanya butuh titik.

PUTRI I

Tapi kami tidak akan menyerahkan titik yang kami miliki.

PANGERAN NOVEL

Putri, bagaimana jika koma dan tanda tanya ini untuk kalian?

PUTRI II

Koma hanya akan menambah panjang kata duka. Dan tanda tanya hanya akan menutup dengan makna kebingungan. (Bernada menolak)

PANGERAN NOVEL

Aku juga miliki banyak frasa penutup cerita. Ada yang mau?

PUTRI I, PUTRI II, PUTRI III

Tidak! (serentak)

PANGERAN NOVEL

Ah, sudahlah! Lebih baik aku pergi.

PUTRI III

Tapi. . Pangeran novel!

PANGERAN NOVEL PERGI MENINGGALKAN PANGGUNG.

SEORANG PENGELANA MASUK PANGGUNG MENYANDANG TAS BAWAAN.

PENGELANA

Maaf, ada apa ini?

PUTRI I

Raja Puisi meminta kami untuk menyerahkan titik yang kami miliki. Padahal kami membutuhkannya.

RAJA PUISI

Aku butuh untuk mengakiri kekacauan Kerajaan Puisi.

PUTRI III

Kami menolak!

PENGELANA

Baiklah, Putri lebih baik kalian nikmati saja rangkaian kata duka itu. Dan engkau Raja, engkau pasti bisa mengakhiri kekacauan itu tanpa titik. Jika engkau yakin! (pengelana mencoba menjadi penengah) kemarikan titik itu. Biar kuakhiri konflik ini.

PUTRI II

Apa yang akan engkau lakukan?

PENGELANA

Kemarikan saja!

RAJA PUISI

Jangan! Lebih baik titik itu untukku.

PUTRI I

Ini. (menye rahkan titik kepada Pengelana dengan ragu)Selesaikanlah klimaks tak tertuntaskan ini!

PENGELANA MENGELUARKAN SESUATU DARI DALAM TASNYA. LALU MEMASANG TITIK SEBAGAI PENGAKHIR CERITA.

PUTRI III

Apa itu?

RAJA PUISI, PUTRI I, PUTRI II, PUTRI III MENCOBA MEMPERHATIKAN DAN MEMBACA AKSARA YANG TERTERA PADA SECARIK KERTAS MILIK PENGELANA.

RAJA PUISI, PUTRI I, PUTRI II, PUTRI III

“Pertunjukan selesai.” ?

SELURUH PEMAIN BERBARIS DIATAS PANGGUNG DAN MEMBERI HORMAT PENUTUP PADA PENONTON.

Pesan yang ingin disampaikan

ü Untuk menyelesaikan suatu masalah tidak hanya dengan satu penyelesaian saja. Namun ada banyak penyelesaian lain (Alternatif) yang mungkin lebih baik.

ü Keegoisan tidak dapat menyelesaikan masalah.

ü Kita harus menyelesaikan masalah dengan tenang dan bijaksana.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler