Skip to Content

Ada Gula Ada Semut

Foto Samudera Yekti

Ibarat ada gula ada semut, bila diteruskan, apakah kemudian bisa jadi tiada gula maka tak dekat semut? Kenapa ada gula, dan ada semut? Kenapa harus padanan kata gula dan semut?
Bukankah semut ada jauh lebih dulu dibandingkan semut? Atau apakah ini berarti ungkapan ada gula ada semut itu hanya seumur tidak lebih tua dari gula?

Mari kita tengok sedikit tentang gula dan tentang semut Pertama, tentang gula.

"Sugar - A Bitter Sweet History" ditulis oleh Elizabeth Abbott. Terbit pertama kali tahun 2008orang Polynesia mengenal tumbuhan keluarga rumput, yang mereka sebut sebagai "tongkat dewa". Tongkat dewa inilah tumbuhan tebu. Orang China mengenal tebu sebagai "obat kuat". Lewat proses panjang, tanaman ini sampai di India, sebelum terus ke Barat. Di India sendiri kitab Veda sudah menyebut tentang gula tebu, sementara Kautilya (325 SM) menyebut 5 macam gula diantaranya khanda. Dari kata khanda ini kemudian dikenal kata "Candy".

Sekitar tahun 990, gula dari tebu mulai masuk ke Eropa dari Mesir dan sudah dalam bentuk serbuk kristal. Langka dan amat mahal. Karena menguntungkan orang Arab mulai menanam tebu secara besar-besaran dan mulailah awal nasib malang orang Afrika - jadi budak kebun tebu.

orang Eropa Lama sekali baru kenal tebu. Untuk rasa manis mereka mengandalkan madu yang harganya amat mahal. Secara sejarah madu punya tempat khusus di Timur Tengah dan Eropa, terkait agama Yahudi, Kristen dan Islam yang mengagungkan madu. Dalam Perang Salib pertama, untuk pertama kalinya orang Eropa melihat tumbuhan tebu. Di Siprus dan Sisilia, orang Eropa mencoba menanam tebu. Saat pulang ke negara masing-masing - kisah tentang tebu dan gula menyebar ke seluruh Eropa. Ordo Knight of Malta jadi Eropa pertama penanam tebu. Dan orang Eropa mulai menggantikan orang Arab dalam menggunakan budak-budak Afrika mengerjakan kebun-kebun Tebu. Ini berlangsung hingga 5 abad. Tapi bukan cuma budak Afrika. Saat masa Inkuisisi abad ke 15, Portugal pernah mengirim 2000 anak-anak Yahudi usia 2-10 tahun jadi budak tebu. Sebelum itu, kebun-kebun tebu juga menggunakan tenaga budak dari Yunani, Bulgaria, Turki dan Tartar. Dari sini nama bangsa Slav => slave

Sekarang, kita tengok tentang semut
Semut yang dalam bahasa latinya adalah Formica Ruva hewan yang satu ini mempunyai tubuh kecil , dan mengapa semut selalu mencari makanan yang mempunyai rasa manis ? karena rasa manis tersebut mempunya kandungan zat gula yaitu sukrosa,laktosa,dan fruktosa dan semut memerlukan zat tersebut untuk dapat bertahan hidup. lebih lanjut, Semut adalah hewan pekerja keras, untuk itu dia amat membutuhkan gula sebagai suplai energinya.

Islam dari (wikipedia) Umat muslim diperintahkan untuk tidak membunuh semut, berdasarkan hadits riwayat Abu Hurairah Muhammad bersabda bahwa, "Ada seekor semut pernah menggigit salah seorang nabi. Nabi tersebut lalu memerintahkan umatnya untuk mendatangi sarang semut kemudian membakarnya. Tetapi kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya, "Apakah hanya karena seekor semut menggigitmu lantas kamu membinasakan satu umat yang selalu bertasbih."[9]

Kristen dari (wikipedia) Dalam kitab suci Kristen (Alkitab) khususnya dalam bagian Perjanjian Lama yaitu Kitab Amsal 6:6-11, umat Kristen diajarkan untuk mencontohi teladan serangga kecil ini. Baik dalam etos kerjanya maupun dalam ketaatan kepada pemimpin, ketekunannya dalam menghadapi rintangan, kepekaan terhadap sekitarnya serta kebersamaan hidup dalam koloninya.Ini adalah hal yang baik bukan saja bagi pengentasan kemiskinan, tetapi juga dalam relasi dan budaya gotong royong yang mulai lenyap ditelan sikap individualis yang pesat merambah. Kutipan Amsal 6:6-11,"Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makananannya pada waktu panen. Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring"- maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang tak bersenjata."

Peribahasa ada gula ada semut Seperti yang kita ketahui, gula dan semut akhirnya berjodoh dalam peribahasa Indonesia yang berarti Di mana banyak kesenangan di situlah banyak orang datang. dari mana ya datangnya peribahasa ini? yang kemudian di analogikan berarti ada senang ada orang, tiada senang orang pun tiada? atau, apakah juga bisa diartikan ada orang senang ada orang berang?

 hehehehe... padahal, orang bisa senang atau tidak hanyalah "Manungsa saderma nglakoni". Arti ungkapan tradisional tersebut adalah manusia sekedar menjalani. Manusia merencanakan dan berusaha, namun Allah yang menentukan semuanya. Masyarakat Jawa menyikapi fenomena kegagalan dari suatu usaha keras atau rencana dengan kepasrahan yang dalam. saya berlama-lama termangu hanya gara-gara omongan yang tidak jelas datangnya dari mana ... tapi toh, dari omongan yang tidak saya harapkan itu kemudian membuat saya berpikir dan curhat lewat tulisan ini ... jadi, mestinya saya harus berterima kasih kepada yang sudah memberi ide menulis

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler