Skip to Content

--= Bab V =--

Foto ainin najib

Jalan terasa begitu licin, yg terkadang berbatu. Penuh duri, yg siap menggelucurkan darah kesakitan. Jalanan yg berkelok, banyak simpangan, dan ada tembok menghantam. Sebenarnya ini memang hakikat yg ku tuju, bagaikan ''sungsang bawana balik''. Dari ujung yg lancip menurun pengumbaran yg luas, dan dari meluas menaiki ujung yg satu lagi. Dalam keadaan satu, tak ada apa-apa, tanpa warna yg terlihat, tanpa ada sesuatu, yg ada cuma satu karena menyatu. Sampai tak dapat di gambarkan secara pancadriya. Sedang saat pengumbaran, semua menuju pancadriya, untuk membuat sumber kecil demi kecil yg semakin lama menjadi besar sampai tak dapat di sumbat, kecuali dgn kuasa Sang Penentu Jalan.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler