Skip to Content

--= Bab VI =--

Foto ainin najib

Kemarin, aku sangat bahagia. Karena aku mendapatkan sesuatu yg sangat spesial. Sekitar pukul 09.30, aku masih berada di pasar. Untuk mencari nafkahku sendiri, menjadi seorang kuli angkat barang. Ada seseorang yg sangat berpengaruh di situ, apa yg dikatakan selalu dituruti. Siapakah dia? Dia adalah preman yg ditakuti oleh semua orang di pasar itu.

Entah habis mimpi apa semalam, sampai-sampai hari ini aku sangat banyak dibutuhkan orang. Sampai-sampai aku kualahan. Saat aku sedang istirahat di pojok jalan keluar pasar. Aku sengaja menghitung uang yg ku dapat dari kerja tadi. Ternyata sudah lebih dari cukup, bahkan menurutku ini terlalu banyak. Ada niatan seperempat dari hasil kerjaku ini, aku amalkan ke masjid nanti. Tak ku sadari ada preman pasar yg mengintaiku dari jauh. Saat aku hendak ke masjid untuk melaksanakan sholat dzuhur, aku dihadang oleh mereka. Mereka semua ada 3 orang, yg berambut panjang dan ada tatonya di seluruh tangannya itu adalah bosnya. Aku mencoba cari jalan yg lain, tapi mereka masih menghadang. Mereka mengatakan bahwa aku harus memberi mereka semua uangku. Aku hanya diam, sampai tiga kali bos dari preman itu membentakku. Dan sampai aku di paksa oleh anak buah mereka, aku dikepung dan di hajar habis-habisan. Bahkan diglandang sampai jalan keluar pasar. Setelah mereka puas menghajarku, mereka merampas ludas semua uangku. Aku hanya bisa diam, tak mau melawan. Karena aku anggap ini adalah suatu kebahagian yg nyata.

Dan aku putuskan untuk pulang saja ke rumah, meski hanya tangan kosong.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler