Skip to Content

Bukan Cinta Imitasi

Foto AGusNInk

“Aduh! Mati gue…”Putri panik berlari ke kamar atas.

“Kamu kenapa put?” Tanya kak Vara ikutan panik menghampiriku. “Kenapa?katanya mau ke Ulang tahun Bila?Kenapa malah naik lagi” Tanya kak Vara dengan serentetan pertanyaan karena penasaran. “Aduh! Kak, gawat! Gimana nich?” masih dengan paniknya Putri berjalan hilir mudik di dalam kamar yang berukuran 4 X 4 m. “Putri? Kenapa? Kamu ini bikin orang panik.” Kak Vara mulai jengkel melihat sikapku dan ikutan hilir mudik juga. “Kak ini gawat! Bahkan lebih gawat dari perang dimanapun?” aku berusaha menjelaskan sambil terus hilir mudik kemudian duduk di kursi.”Apanya yang bikin gawat? Kamu tuch ya…” Kak Vara semakin jengkel, karena aku masih belum menjelaskan permasalahan yang terjadi.

 

Aku duduk di atas tempat tidur menghadap kak Vara,“Kak… akukan ada acara pergi ke ulang tahun Nabila. Terus minggu lalu ketika Jeremy datang ke rumah.Aku ngajak Jeremy ke acara tersebut. Waktu itu Jeremy bilang belum pasti. Dia akan kasih jawaban ikut atau tidaknya 3 hari sebelum hari H. Nah! karena sampai dengan kemarin Jeremy nggak kasih jawaban, tadi siang aku ngajak Andreas ke acara tersebut.Terus Andreas bilang Iya. Terus baru saja Jeremy telpon kalau dia akan jemput aku 15 menit lagi. Dia sedang dalam perjalanan. Mereka berdua akan datang ke sini buat jemput aku. Gmana nich kak?” Aku memelas sambil memegang tangan kak Vara.

Kak Vara mengibaskan tanganku.” Kamu tuch.. senengnya buat janji. Semua orang kamu janjiin. Bisa nggak kebiasaan kamu itu tidak dilakukan lagi.” Kak Vara bukan memberi jalan keluar memecahkan masalah, malah memarahiku.”Kak! Iya… aku salah… aku minta maaf… tapi sekarang gimana nich?” Aku mengiba pada kak Vara agar memberikan jalan keluar untukku. Kak Vara itu satu-satunya kakak perempuanku. Dia selalu mempunyai ide apabila aku menghadapi masalah seperti ini. “Nggak! Kali ini kakak nggak mau kasih ide apapun ke kamu.”Jawab Kak Vara sambil keluar kamar meninggalkan aku sendiri. Aku berusaha mengejar. “Kak! Please… tolongin aku?” Aku mengikuti langkah kak Vara dari belakang.”Ayolah… Aku janji aku nggak akan mengulangi perbuatan ini lagi.” Jawabku menghadang langkah Kak Vara berdiri di depannya sambil mengatupkan kedua tangan di depan dada.  Dengan wajah memelas dan ekspresi sesedih mungkin. “Putri… ini kejadian bukan yang pertama kali bahkan seinget kakak ini sudah yang kesekian kalinya sejak kamu putus dengan Danang. Kamu selalu ganti-ganti pacar, janji dengan semua orang, salah maksud kakak cowok.” Kak Vara menjelaskan sambil menuruni tangga melewati aku. “ Kak!”aku mengiba meminta belas kasihan dari kak Vara.  “Terus seinget kakak bukannya ada Fazri yang setia sama kamu dan selalu memaafkan kesalahan kamu.” Kak Vara berbicara dengan panjang lebar.Aku membalikkan badan sambil berdiri terpaku melihat kak vara menuruni tangga.”Kak… Fazri di Bandung. Dia nggak tahu kalau aku disini suka pergi dengan cowok-cowok itu! lagi pula mereka itu Cuma iseng  kok. Aku nggak mau terlalu setia seperti waktu aku dengan Danang. Toch dulu aku setia dengan Danang. Malah Danang yang menghianatiku. Terus kalau aku sekarang seperti ini karena aku ingin membuktikan kalau aku juga bisa berbuat lebih dari apa yang dilakukan Danang padaku.” Jawabku penuh emosi.” Putri…! Bukan begini sayang… cara kamu balas dendam atas sakit hati kamu ke Danang. Kamu harusnya melihat Fazri. Dia setia dan sayang sama kamu.” Jelas kak Vara berjalan sambil menuruni tangga.”Darimana kakak tahu kalau Fazri setia?” jawabku berusaha membela diri.” Kakak kan nggak lihat dia bagaimana dan ngapain aja di Bandung. Paling tidak aku tidak terlalu sakit hati seperti waktu aku dengan Danang. Ketika aku tahu Fazri selingkuh.” Jawabku tak kalah emosi. “Put… kakak tahu kamu kecewa dan sakit hati dengan perselingkuhan Danang. Tapi bukan berarti rasa sakit hati kamu itu, kamu lapiaskan dengan memacari semua cowok.” Kak Vara mulai sengit dengan sikapku yang nggak mau ngalah. “Sekarang terserah kamu! Kakak nggak mau bantu kamu, apapun alasannya.” Jawab kak Vara sambil terus berlalu

Ting tong! Ting tong!

Aku terpaku diam tak bergeming. Aku panik. Dari atas aku mendengar Kak Vara sedang berbicara dengan seseorang. Aku amati suara itu dengan serius. Suara siapa itu? Sepertinya bukan suara Jeremy, juga bukan suara Andreas. Suara siapa lagi?Tapi rasanya aku pernah mendengar suara itu. Suara itu seperti tak asing di telingaku.

“Putri!” suara kak Vara memanggil

“Put… ada tamu nich… cari kamu?” suara kak Vara cukup keras sehingga aku agak penasaran. “ Ya kak? Siapa?” tanyaku sambil menuruni tangga dengan perasaan tak menentu karena penasaran dengan suara yang sepertinya tidak asing di telingaku. Ketika aku sampai di tangga terakhir. Aku terpaku dengan sosok yang berdiri di depan pintu. Aku tahu betul orang itu. Aku terkejut dan berdiri terpaku di tangga terakhir. Aku seperti terhipnotis dan tak mampu bergerak.

“Hey! Kenapa bengong disitu… ini Fazri.. datang dari Bandung?katanya mau jemput kamu” ke Ulang tahun Nabila.” Tanya Kak Vara sambil mengingatkan aku tentang sosok cowok yang berdiri di depan pintu rumahku.”Iya…aku tahu?” jawabku malas-malasan dan berjalan ke ruang tamu.

“Ngapain kamu ke sini?” tanyaku pada Fazri dengan nada kurang senang atas kehadirannya. Bukan karena aku tidak sayang padanya, bukan juga karena aku tidak senang atas kahadirannya. Kalau boleh jujur aku kangen dengan Fazri, aku juga berharap dia datang, tapi kenapa harus sekarang? Kenapa harus saat ini? Saat aku juga sedang bingung menghadapi kehadiran Jeremy dan Andreas.”Bodohnya aku? Kenapa juga nggak memprediksi akan kehadiran Fazri disaat seperti ini.” Bisikku dalam hati.“Aku mau ngajak kamu ke acara ulang tahun Nabila?” jawab fazri dengan suara lembutnya “Kok kamu tahu Nabila? Lagi pula aku nggak pernah punya janji sama kamu?”tanyaku dengan perasaan curiga dan kurang senang karena rasa malu dan takut kalau tiba-tiba Jeremy atau Andreas datang saat ini.”Aku memang nggak kenal Nabila? Tapi aku kenal Jeremy dan Andreas?” jelas fazri sambil tersenyum penuh arti.”Jeremy? Andreas?” jawabku mulai curiga.”Darimana kamu kenal mereka?” tanyaku semakin tidak suka dengan keadaan ini.”Putri sayang…Jeremy dan Andreas itu sepupu aku. Mereka berdua dulu tinggal di Semarang. Ketika mereka kuliah di Jakarta mereka tinggal di rumah aku. Sementara aku pindah ke Bandung.” Fazri menjelaskan padaku dengan sangat hati-hati.

“Jadi…” sela Kak Vara.”Kakak minta maaf sebelumnya sama kamu, karena ini adalah skenario dari kami.” Jelas Kak vara. “Kakak bingung nggak tahu harus bagaimana menghadapi kamu yang selalu ganti-ganti cowok setiap minggu semenjak kamu putus dari dari Danang. Terus… seinget kakak kamu itu masih pacaran dengan Fazri. Yang kuliah di Bandung. Tapi selama fazri di Bandung kamu itu selalu pergi dengan cowok-cowok yang berbeda. Padahal Fazri setia sama kamu. Akhirnya kita buat skenario ini.” Jelas Kak Vara sambil memeluk pundakku.

“Tapi… kok aku nggak tahu kalau mereka sepupu,kamu nggak pernah cerita ke aku kalau kamu punya sepupu Jeremy dan Andreas” tanyaku dengan perasaan mulai tak menentu.” Tapi tunggu… Astaga… kenapa aku bisa sebodoh ini? Mereka punya alamat yang sama. Terus sering pulang dan pergi bersama kalau ke kampus.Aku kira mereka memang satu kostan? Astaga…” Aku mengutuki diri sendiri karena kebodohanku sambil memukul-mukul kepala tanda penyesalan.

“Sebelum aku ke Bandung bukannya aku pernah bilang ke kamu kalau sepupu aku juga kuliah di kampus yang sama dengan kamu Put?” jelas Fazri.” Terus mereka aku minta untuk menjaga kamu di kampus. Setiap hari mereka laporan ke aku tentang bagaimana kamu di kampus. Apa saja yang kamu lakukan di kampus, dengan siapa saja kamu jalan. Cowok mana saja yang sering jalan dengan kamu?  mereka semua laporkan ke aku Putriku saying…” jelas Fazri sambil tersenyum lembut dan mengacak-ngacak rambutku tanda sayangnya dia padaku.” Tunggu aku merasa di bodohi oleh kakak aku sendiri. Terus bagaimana skenario ini bisa dibuat?” tanyaku dengan perasaan mulai jengkel dan malu karena kepergok Fazri.

“Gini.. kamu inget nggak waktu minggu lalu kamu bilang ke kakak tentang acara ulang tahun Nabila dan rencana kamu ngajak Jeremy? terus kamu uring-uringan karena Jeremy belum juga kasih kepastian?” Tanya kak Vara. “I…ya..” jawabku ragu.” Terus tiba-tiba kamu kemarin bilang kalau sampai malam kamis Jeremy nggak kasih keputusan kamu mau ngajak Andreas? Iyakan?” Tanya kak Vara dengan ketegasan.”i…ya..?” Jawabklu dengan ekspresi kebodohan sangat.”Nah.. dari situ akhirnya kakak telepon Fazri meminta Fazri untuk datang ke Jakarta. Hari Jumat kemarin kakak, Fazri, Jeremy dan Andreas membuat skenario ini.Maka jadilah rencana kita buat menyadarkan kamu. sayang” jelas kak Vara sambil memegang hidungku.

“Kak Vara jahat! fazri kamu kok jahat sama aku?” Tanyaku sambil menangis menahan malu.” Putri… kakak, Fazri, Andreas dan Jeremy itu sayang sama kamu. kita nggak mau kamu salah dalam melangkah.” jelas kak Vara. “Fazri itu udah setia banget sama kamu, sayang sama kamu, dan percaya sama kamu. Jadi jangan sia-siakan Dia. “ Jelas Kak Vara lagi. “Putri..” Fazri memegang pundakku. “Aku tahu bagaimana sakit hatinya kamu karena Danang, Aku tahu bagaimana ragunya kamu akan cinta seseorang. Aku nggak tahu harus membuktikan apalagi ke kamu. Bahwa nggak semua laki-laki seperti Danang. Kamu harus tahu bahwa masih ada laki-laki yang sayang sama kamu dengan segenap perasaannya. yaitu aku” Fazri menjelaskan dengan penuh perasaan.” Put… aku itu sayang sama kamu.. Cinta sama kamu. Aku nggak peduli orang menilai kamu bagaimana? buat aku kamu adalah yang terbaik. Please… jangan ragukan lagi cintaku.” Fazri berkata dengan penuh perasaan segenap cintanya.

“Faz… maafn aku kalau sikapku ini menyakitkan kamu. jujur aku nggak bermaksud menyakiti kamu. Aku hanya ingin meyakinkan pada diriku tentang perasaan aku ke kamu dan kamu ke aku. Aku minta maaf ya Faz… Aku janji sejak detik ini aku akan setia sama kamu dan hanya kamu di hatiku. sekarang dan untuk selamanya.

“Iya…Put..aku percaya sama kamu.” Jawab Fazri sambil memeluk putri. Putri membalas pelukan Fazri sambil tersenyum malu.

Tiba-tiba Andreas dan Jeremy datang dengan naik mobil yang sama.” Hey… Putri… selamat malam. Gimana jadi pergi ke ulang tahun Nabila bareng sama gue nggak?” Tanya  Mereka serempak seperti di komando. “Ya.. nggak lah… sekarangkan aku sudah ada Fazri yang setia dan pastinya pacar gue asli bukan imitasi kaya kalian.” jawabku sambil tersenyum pada mereka dan memandang Fazri dengan senyum penuh Cinta. Cinta yang sesungguhnya.”Hah! Andre… kita dianggapnya pacar imitasi…Emas kaliee!!” jawab Jeremy dengan ekspresi lucunya.

“Gimana kalau sekarang kita berangkat bareng aja ke ulang tahun Nabilanya. “ Ajak Andreas. “Boleh juga tuch.. usul yang bagus. Ayo kita berangkat sekarang. “ Ajak Andreas mengajak semua masuk mobil yang di bawanya.”Oke…!!”

Aku bahagia, karena ternyata cinta sejati dan kesetiaan dalam cinta itu masih ada… Aku akan menyayangi Fazri seperti dia menyayangiku. Aku akan setia pada Fazri seperti dia setia padaku.

 

 

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler