Kali ini tak tahu bagaimana, kau tersenyum beda, ada ragu atau acuh yang kau sampaikan.
Akupun tetap setia bercerita, walaupun ragu dan takut mengutarakan.
Dulu tak sejauh ini, sekarang semuanya jadi tak menentu. Aku sudah tak rindu, tapi tetap tak mau jauh, rasanya ambigu.
Kadang kita berjalan di satu arah, lain waktu kita berjalan berjauhan. Kemarin aku berlari, dan kau ikut berlari, tapi kali ini aku berlari, kau pun diam bahkan tak memandang.
Kemarin aku tak menanti, tapi kau datang menepi. Kemarin aku sendiri, kau datang menemani.
Seperti Bunglon, kita bisa menjadi merah jambu, biru, bahkan abu-abu.
Komentar
Tulis komentar baru