Skip to Content

Cersilpol (cerita silat politik) : Akhmad Zailani —- Seri I. menuju pertarungan lima tahunan; 2013

Foto jay

 

—- Seri  I.  menuju pertarungan lima tahunan; 2013

Cersilpol (cerita silat politik)  : Akhmad Zailani

 

 

(1)

Perguruan De Mo Cui di terpa Badai

PERTARUNGAN puncak para pendekar baru sekitar 2 tahun lagi. Pertarungan ini bakal seru, karena setelah menjabat sebagai kepala pendekar dua periode Sui Bai Yu  (SBY) atau yang terkenal dengan jurus ssejuta penebar pesonanya itu tak bisa bakal mencalonkan diri lagi.  Karena  sudah kesepakatan  aturan Dewan Pendekar sejak runtuhnya Dinasti Su Hat su.  Sebagai penasehat di perguruan Dei Mo  Cui, Sui Bai Yu berpikir keras; bagaimana cara agar murid perguruan Dei Mo Cui bisa tetap menduduki posisi puncak kepala para pendekar.  Tapi sayangnya saat ini, perguruan De Mo Cui sedang diterpa badai.

‘’Saya sudah perintahkan kepala keamanan kerajaan untuk menjemput Na Zu untuk dibawa pulang ke negeri  kita.  Bila dibiarkan terus berlarut-larut nama perguruan De Mo Cui akan rusak. Karena Na Zu membawa kitab dalam perguruan De Mo Cui,’’ kata  Sui Bai Yu saat rapat bersama para pengurus perguruan Dei Mo Cui di Istana Ci Kei A.

Di antara yang hadir saat rapat ialah Ketua Perguruan De Mo Cui, yaitu A Nau, pendekar kalem yang bila berbicara datar, tenang dan terukur baik kalimatnya.  A Nau terpilih sebagai ketua setelah bertempur dengan satu teman satu perguruan,  An Diu, yang juga berambisi untuk jabatan ketua perguruan.  Sekalipun terlihat kalem, tapi A Nau ini ibarat macan yang mengintai mangsa. Daya refleknya  cukup tinggi.  Dia muncul pada saat yang tepat. Begitu pula pada saat partai De Mo Cui digoyang isu, A Nau menunggu, memasang insting dan pada saatnya tiba seperti macan, dia akan keluar dari persembunyian untuk menerkam.  Jurus andalanya miliknya yang ditakuti musuh adalah pukulan tanpa memukul.

Dalam rapat, ada pula sekretaris perguruan De Mo Cui, I Bau, ada wakil ketua berbagai bidang.  Lelaki kurus ini sebenarnya termasuk baru di perguruan De Mo Cui. Tapi karena dia anaknya Sui Bai Yu, maka dia dipilih sebagai sekretaris perguruan.  Sekalipun muda usia, I Bau ini jangan dianggap enteng. Jurus andalannya adalah  loncat timpakul. Bagi yang mengerti, timpakul ini adalah jenis binatang yang hidup di sungai. Binatang ini seperti kadal ini senang bemain di batang timbul. Ilmu inillah yang dipakai Ibau untuk bisa berthan hidup. Dulunya, I Bau ini berteman dekat dengan  An Diu.  Namun setelah An Diu gagal terpilih sebagai ketua perguruan dikalahkan A Nau, maka I bau yang pintar membaca situasi dan dibantu ayahnya, Sui Ba Yu, maka dengan jurus lompat Timpakul, I Bau lantas bergabung dengan A Nau dan diangkat sebagai sekretaris perguruan.

Di antara jajaran wakil ketua ada , Ru Hau bidang informasi dan komunikasi perguruan.  Dulunya lelaki ini berkuncir, namun sejak mengundul kepalanya kuncirnya hilang. Kini rambutnya yang sedikit  sudah tumbuh kembali.  Ru Hau ini pindahan dari perguruan Go Kai, perguruannya saat dinasti Su Hat Su. Berbeda gaya bicara dengan A Nau, Ru Hau ini bila berbicara sedikit kacau. Tapi bagi Sui Bai Yu, gaya Ru Hau ini jadi kelebihan bagi perguruan De Mo Cui untuk mengobok-ngobok Dewan Pendekar. Senjata andalan Ru Hau inilah adalah suara dari neraka,  bagi yang tak memiliki ilmu tinggu bisa-bisa memekakkan telinga. Akibatnya telinga jadi merah. Ru Hau ini pernah mengadu ilmu dengan tokoh perguruan Banteng Gendut, Ga Yu. Mereka saling bertukar ilmu saat rapat bersama pengurus anggota Dewan Pendekar lainnya.

Pengurus perguruan lain yakni Nu Pa Ti, wanita pendekar dari seberang lautan. Sebelum bergabung dan masuk menjadi pergurus perguruan De Mo Cui, Nu Pa Ti menjadi anggota panitia penyelenggara pertarungan para pendekar tahun 2009. Karena anggota panitia dituntut independen, agar tak memihak suatu perguruan, maka Nu Pa Ti mengundurkan diri dan bergabung ke perguruan de Mo Cui. Selain Nu Pa Ti, ada  Ro Su Yao,  si mata tajam. Ro Su Yao ahli pula dalam pengamatan gambar-gambar porno. Jurus andalanya, tendangan mata telanjang.

Sekalipun rapat berlarut-larut hingga malam, namun mata Su Bai Yu nampaknya belum ngantuk. Pendekar tinggi ilmu yang pembawaannya tenang ini menatap satu-satu pembicaraan anak buahnya. Mantan jenderal ini mendengarkan satu persatu anak buahnya menyampaikan pendapat mereka masing-masing. Sekalipun tak diucapkan, khalayak sudah tahu di dalam tubuh perguruan De Mo Cui telah terjadi perpecahan.  Ini buntut dari pemilihan ketua perguruan beberapa waktu lalu. Na zu dikenal dekat dengan A Nau. Dikepengurusan A Nau,  Na Zu dipercaya sebagai bendahara perguruan.

Kenapa Nazu melarikan diri? Karena keterlibatan dirinya dengan proyek pembangunan sebuah gedung milik kerajaan. Sebenarnya, petugas yang khusus menyelidiki kasus tersebut  sudah berupaya mencekal agar Na Zu tak kemana-mana selama  pemeriksaan kasus tersebut. Namun surat telat sehari, setelah Na Zu berada di negeri tetangga, ada surat cekal.

Apakah Na Zu akan pulang ke negeri asalnya? Atau memilih bersembunyi selamanya. Tindakan-tindakan apa saja yang perlu ditempuh agar citra perguruan De Mo Cui tidak terus merosot? Itulah bagian dari rapat malam itu, malam yang membuat mata Su Bai Yu belum begitu mengantuk. Berbeda dengan mata I Bau, sang anak yang lebih memilih sedikit berbicara tetapi banyak berpikir. I Bau menguap berkali-kali. Dia benar-benar ngantuk.(bersambung).

 

Masih mau mengikuti kelanjutan kemelut di perguruan De Mo Cui? Tunggu sambungannya. Kalau tak sabaran silahkan lanjutkan sendiri.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler