Dicubit Nurani

            Biarkan angan itu melambung jauh, melewati garis tipis yang kau kira tembok keras…..

Itu bukan dosa… Itu hakmu… Itu adalah kebebasanmu… Biarkan ia segera menyadari betapa berharganya dirimu… Kau lebih…! Kau istimewa…! Ketidak berdayaan yang kau fikirkan adalah salah besar! Mulailah mencintai jiwamu yang telah terluka… Rawat ia agar tersembuhkan… Kalau bukan kau siapa lagi?

            Jiwa itu telah lama berkarat maka bersihkanlah ia agar segala yang kau jalani menjadi indah… Seindah Zat yang telah menciptakanmu… Sang Maha Segalanya itu menciptakanmu bukan untuk hidup dalam kesia- siaan… Dia Maha Penyayang…

Dia Maha Pengampun… maka minta ampunlah jika engkau bersalah…

Bukan dengan perbuatan yang bodoh… Itu akan makin membuatmu jauh dari- Nya, langkahkan kakimu dengan semangat baru…

Semangat yang telah kau tempa…

Asa yang telah kau patrikan…

Hidup ini sekali, jangan kau tuliskan cerita sedih, buruk dan dosa…

Usahakan perbaiki cerita itu…

Cerita ini agar diakhiri dengan senyum yang mengembang.

Bergegaslah… karena kau tak pernah kapan cerita itu akan berakhir…

Jadi bersiap- siaplah dengan persediaan senyum itu…

Kain putih yang akan menutupi jasadmu pun akan mewangi karena cerita itu…

“Perjuangkan hidupmu untuk matimu”…

Bergegaslah…!!!

Jika kau temui Tuhanmu, temuilah Ia dengan kondisi yang hangat menyambutmu…

Usahakan itu…!!!

Jangan lemah… Jangan lengah…

Karena kau kuat…Karena kau wanita hebat…

Lakukan semua sekarang juga… Isi hidupmu tanpa teralpa…Isi dia…

Ayo sekarang…!!!

Jangan sesali yang terjadi… Kau hanya perlu menatap kedepan karena kau berharga…

Karena kau tidak sia- sia,

Karena KAU adalah AKU..

Medan

Yunita Ramadayanti Saragi