Malam ini angin terdiam. Sepi berkabut kelam. Mimpi mencerabut alam.
Aku menatap dinding. Membisu bersama suara angin. Yang lirih ditempa pekatnya jelaga malam.
Mungkin harus kutunjuki saja jalan ini. Di atas mata yang setengah meratapi kantuk. Selebar hati melewati rentan jiwa yang berbisik layu.
Aku menatap langit langit. Ada sepi dan kerumunan nyamuk saling berkelebat. Aku perlahan menepi. Berpusara pada api api yang menyala.
Melalui fajar yang hampir mendaki. Birbirku terkatup dingin. Beku. Menggigil sejauh tubuh saling mendekap dinding.
Fajar mulai menyala. Rengekan kokok ayam saling bersahutan. Ragaku bangkit. Jiwaku berserak. Membumi di atas sajadah.
11 Maret 2018
Komentar
Tulis komentar baru